news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pembangunan Drainase, Simpang Empat Jensud dan Nonongan Jadi Macet

Konten Media Partner
6 Juli 2019 22:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantauan di salah satu ruas jalan di Kota Solo pada Sabtu (6/7/2019). (Foto : CCTV Dishub Solo)
zoom-in-whitePerbesar
Pantauan di salah satu ruas jalan di Kota Solo pada Sabtu (6/7/2019). (Foto : CCTV Dishub Solo)
ADVERTISEMENT
SOLO - Kemacetan dipastikan terjadi di sejumlah titik jalan Kota Solo, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menyusul dibangunnya proyek drainase dan penataam koridor Jalan Jendral Sudirman (Jensud) tahap 2. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Mudo Prayitno, saat dikonfirmasi, Sabtu (6/7/2019).
ADVERTISEMENT
"Penutupan Simpang Empat Jensud akan berlaku sekitar 1,5 bulan, menyesuaikan lama pengerjaan.Rekayasa lalu lintas akan kami sesuaikan," jelasnya.
Jalur dari Bundaran Pasar Gede yang menuju arah Pasar Klewer, mengharuskan pengguna jalan wajib belok kiri menuju Jalan Jenderal Sudirman. Sementara itu, Simpang Ketandan ke arah utara dibuka untuk sepeda motor dan kendaraan roda empat.
"Dari arah Jalan Slamet Riyadi atau arah selatan saat melintasi Simpang Empat Jensud, kendaraan tidak boleh mengarah ke timur (ke Jalan Mayor Kusmanto) sehingga hanya boleh belok ke Jalan Ronggowarsito dan lurus saja," terang Mudo.
Pembangunan drainase akan memakan waktu 1,5 bulan. (Agung Santoso)
Simpang Loji Wetan dan Ketandan diprediksi menjadi lokasi rawan kepadatan pada saat jam berangkat kerja, istirahat siang, dan jam pulang kerja. Seluruh persimpangan telah terkoneksi dengan ruang kontrol Dishub Solo, sehingga antisipasi kepadatan dapat langsung terpantau. Rambu penunjuk jalan sementara yang digunakan untuk sosialisasi penutupan Simpang Empat Jensud juga telah terpasang.
ADVERTISEMENT
"Estimasi waktu pengerjakan 1,5 bulan akan diusahakan lebih cepat dengan dilembur, " jelas Pelaksana Proyek Jenderal Sudirman, Yusak Tarigan. (Agung Santoso)