Pendiri Partai Kedaulatan Rakyat Ziarahi 'Makam' Pahlawan Brigjen Slamet Riyadi

Konten Media Partner
9 November 2021 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) Tuntas Subagyo berziarah ke makam Pahlawan Brigjen Slamet Riyadi, Solo. FOTO: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) Tuntas Subagyo berziarah ke makam Pahlawan Brigjen Slamet Riyadi, Solo. FOTO: istimewa
ADVERTISEMENT
SOLO-Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), Tuntas Subagyo dan istrinya, Widi Prehati, berziarah di makam Brigjen Slamet Riyadi C.S. di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti, Solo, Selasa (9/11/2021).
ADVERTISEMENT
Warga Tempel, Purbayan, Baki, Sukoharjo, itu tiba di Kompleks TMP Kusuma Bhakti Jebres sekitar pukul 10.40 WIB. Dengan dipandu seorang anggotanya, Tuntas dan Widi sempat mengheningkan cipta sebelum berziarah.
Pasangan tersebut duduk sembari menundukkan wajah di depan nisan Slamet Riyadi. Mereka kemudian menaburkan bunga yang dibawanya.
“Kegiatan kami siang hari ini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan," kata Tuntas Subagyo usai berziarah. Kegiatan itu dilakukan dengan harapan mampu meneladani perjuangan para pahlawan.
Menurut Tuntas, para generasi muda wajib untuk melanjutkan cita-cita para pahlawan dalam membangun bangsa dan negara. Dia berharap pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan bisa diresapi oleh anak muda pada masa kini.
“Anak muda harus bisa mengkreasikan diri untuk membangun bangsa dan negara.," kata pimpinan organisasi Tikus Pithi Hanata Baris itu.
ADVERTISEMENT
Dalam menyambut Hari Pahlawan itu dia sengaja berziarah ke makam Slamet Riyadi yang merupakan tokoh kunci dalam Serangan Umum Empat Hari di Solo dalam melawan agresi militer Belanda.
Nama Slamet Riyadi sendiri diabadikan sebagai nama jalan utama di kota tersebut.
Sedangkan petugas dari TMP Kusuma Bhakti Solo, Pandu Parmanto, menjelaskan bahwa makam Slamet Riyadi yang berada di Solo bukanlah makam yang sesungguhnya.
Slamet Riyadi gugur dan dimakamkan di Ambon. Sedangkan yang dimakamkan di Solo adalah gumpalan tanah yang dibawa langsung dari makam Slamet Riyadi di Ambon.
Sebelumnya, organisasi Tikus Pithi Hanata Baris mendeklarasikan sebuah parpol baru, Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) di Kota Solo pada Oktober lalu.
Awalnya, organisasi itu sempat dipandang sebelah mata saat menyatakan ingin mengikuti pilkada di Kota Solo tahun lalu. Apalagi mereka akan mengusung calon dari jalur independen, yaitu pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo.
ADVERTISEMENT
Sebab, syarat untuk mengajukan calon independen harus mengumpulkan 38.831 dukungan dari pemilih. Sedangkan saat itu mereka harus melawan pasangan kuat dari PDIP, Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa.
Namun secara mengejutkan mereka mampu mengumpulkan lebih dari 38 ribu dukungan yang terverifikasi secara faktual.
Meski akhirnya kalah dalam pemilihan, pasangan Bagyo-Supardjo yang diusung organisasi Tikus Pithi Hanata Baris mampu merebut hati 13,5 persen pemilih dalam Pilkada Kota Solo 2020.
(*)