Penularan COVID-19 Tinggi, Tenaga Kesehatan di Solo Bertumbangan

Konten Media Partner
19 Juli 2021 21:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tenaga kesehatan. (dok)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenaga kesehatan. (dok)
ADVERTISEMENT
SOLO-Sekitar 100 perawat di Kota Solo saat ini harus menjalani isolasi maupun perawatan akibat terpapar COVID-19. Kondisi itu menyebabkan beberapa rumah sakit kekurangan tenaga keperawatan.
ADVERTISEMENT
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Solo, Sumiyono mengatakan jumlah perawat yang terpapar COVID-19 beberapa waktu belakangan memang meningkat. Hal itu seiring dengan meningkatnya jumlah pasien selama merebaknya Virus Varian Delta.
Dia mendata sejak Januari hingga saat ini sudah ada 991 perawat yang harus menjalani isolasi akibat tertular wabah. Jumlah itu lebih besar dibanding jumlah perawat yang terpapar sepanjang 2020 yang jumlahnya sekira 700 orang.
"Masih ada kemungkinan angkanya lebih besar namun belum melapor ke kami," kata Sumiyono, Senin (19/07/2021).
Dia menjelaskan, banyaknya tenaga perawat yang bertumbangan membuat beban kerja perawat lainnya meningkat. Apalagi, kondisi bangsal perawatan di berbagai rumah sakit juga dalam kondisi penuh.
"Bukan hanya beban fisik tapi juga mental," kata Sumiyono. Kondisi tersebut membuat kondisi tubuh para perawat turun sehingga mudah tertular penyakit.
ADVERTISEMENT
Menurut Sumiyono, jumlah perawat yang ada di Kota Solo pada saat ini berjumlah 6.500 orang. "Dengan demikian sudah ada 15 persen perawat di Kota Solo yang terpapar COVID-19 pada tahun ini," katanya.
Dia berharap masyarakat bisa ikut membantu dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk menekan tingginya angka penularan COVID-19.
(Tara Wahyu)