Perjuangan Mbah Parmin, Jualan Bakso Gerobak Sambil Bonceng Istri

Konten Media Partner
16 Oktober 2019 2:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parmin saat membuat bakso. (Tara Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Parmin saat membuat bakso. (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT
SOLO - Kisah romantis kakek-nenek yang berjualan bakso di Solo viral di sosial media. Siapa sangka kisah romantis itu mempunyai perjalanan yang berliku. Kedua pasangan lanjut usia itu merupakan Painem (50) dan Parmin (75). Painem, ikut suaminya berjualan bakso untuk menemani sang suami yang sudah tua dan sakit.
ADVERTISEMENT
"Bapak kan sudah tua, kalau jualan sendiri enggak mampu apalagi Bapak juga sakit, jadi saya harus nemenin bapak. Kalau saya libur suami juga libur enggak kerja. Suami juga punya penyakit jadinya kalau kecapaian ada yang menjaga," tutur Painem, saat ditemui Bengawan News, Selasa (15/10).
Pasangan ini memiliki 2 anak yang sudah berumah tangga. Walau kondisi kesehatan sedang tidak baik, Painem mengaku ia bersama suaminya tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka tinggal bersama cucunya Rifai (16) di Kenteng Baru, RT 02/07, Semanggi, Pasar Kliwon.
Painem bercerita, ia dan sang suami biasa berjualan keliling di daerah Semanggi atau di depan SMA MTA. Saat berkeliling, Painem dibonceng oleh Parmin menggunakan gerobak peninggalan dari sang cucu yang kini sudah tidak jualan bakso lagi dan memilih bekerja.
Painem saat membuat bakso. (Tara Wahyu)
Biasanya, sejak subuh ia dan suami sudah membuat olahan bakso. Painem dan suaminya memulai berjualan saat siang hari dan kembali ke rumah sekitar pukul 22.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Jualannya nyari tempat-tempat ramai dari siang hingga malam hari baru pulang," katanya.
Painem juga bercerita, saat ini, ia dan suami pun tengah mencari tempat tinggal baru, lantaran kediamannya akan direlokasi oleh pemerintah. Rumahnya sendiri berada di tanggul Sungai Bengawan Solo yang mendapatkan relokasi.
"Selanjutnya nanti cari kontrakan kalau rumah ini jadi digusur," tutur Painem.
(Tara Wahyu)