Petugas Rutan di Solo Gunakan Seragam APD untuk Terima Tahanan Baru dan Pembesuk

Konten Media Partner
10 Juli 2020 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setiap petugas dari Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Kota Solo dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) untuk menerima tahanan baru
zoom-in-whitePerbesar
Setiap petugas dari Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Kota Solo dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) untuk menerima tahanan baru
ADVERTISEMENT
SOLO - Setiap petugas dari Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Kota Solo dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) untuk menerima tahanan baru. Bahkan sebanyak 21 bilik disediakan untuk memfasilitasi keluarga warga binaan yang hendak melakukan kunjungan. Hal ini dikatakan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Klas I Solo, Andi Rahmanto, Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
"Penerimaan warga binaan baru ini menerapkan protokol kesehatan. Di depan petugas sudah dilengkapi APD. Setelah dilakukan pengecekan dan melengkapi berkas administrasi, tahanan langsung dibawa ke ruang isolasi," jelasnya.
Lebih lanjut, kesiapan APD ini difungsikan untuk menerima tahanan baru, di mana sudah ada 24 tahanan baru. Kemudian teknisnya, petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke sejumlah barang bawaan tahanan baru. Barang bawaan para tahanan seperti baju dan lainnya tak luput dari pemeriksaan petugas. Mereka ini ditempatkan di kamar isolasi selama 14 hari.
Petugas Rutan Klas I Kota mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) saat mengecek kondisi tahanan baru
"Ini ada 24 tahanan. Satu perempuan dan 23 laki-laki," ucapnya.
Sedangkan ada 24 tahanan baru di antaranya satu perempuan dan 23 laki-laki. Dengan banyaknya tahanan baru, lanjut Andi, dipastikan kapasitas ruang isolasi mencukupi. Sedangkan total keseluruhan warga binaan Rutan Klas IA Solo sebanyak 418 dengan ditambah 24 tahanan baru.
ADVERTISEMENT
"Para tahanan baru tersebut telah menjalani rapid test atau tes cepat terlebih dahulu sebagai persyaratan pengiriman tahanan baru ke rutan," ujarnya.
Penyediaan bilik dilakukan dan pengecekan suhu tubuh bagi pengunjung bahkan diminta juga mengenakan masker
Bilik Pembesuk
Selanjutnya, penyediaan bilik dilakukan dan pengecekan suhu tubuh bagi pengunjung bahkan diminta juga mengenakan masker. Dengan penyediaan bilik setidaknya dapat mengobati kerinduan para warga binaan yang tidak bertemu anggota keluarga sudah hampir 4,5 bulan.
"Dirjen mempersiapkan dibukanya kunjungan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Membuat bilik kunjungan sebanyak 21, untuk mencegah terjadinya (potensi) penyebaran," katanya.
Melihat kondisi normal, aula yang kerap digunakan sebagai tempat kunjungan tersebut dapat menampung sekitar 100 orang. Adapun jadwal anggota keluarga dapat melakukan kunjungan setiap Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat mulai pukul 09.00 hingga12.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Maksimal 2 orang atau 1 orang. Untuk menghindari kerumunan. Batasan waktu masksimal 20 menit," tutup Andi. (Agung Santoso)