Polresta Solo Mulai Periksa Korban Penipuan Arisan Grup Whatsapp

Konten Media Partner
26 Juni 2019 6:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah korban penipuan arisan online di grup Whatsapp saat menjalani pemeriksaan di Mapolresta Solo pada Selasa (25/06/2019). (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah korban penipuan arisan online di grup Whatsapp saat menjalani pemeriksaan di Mapolresta Solo pada Selasa (25/06/2019). (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Penyelidikan kasus penipuan berkedok arisan grup Whatsapp (WA) mulai pada tahap pemeriksaan para korban. Kali ini, pihak penyidik dari Polresta Solo, Jawa Tengah, juga akan melacak keberadaan pelaku. Para korban yang sebagian adalah wanita dengan tampilan cantik dan glamor ini memberikan keterangan di Mapolresta Solo pada Selasa (25/06/2019).
ADVERTISEMENT
"Kami sudah menerima laporan oleh beberapa korban wanita yang berdomisili di Solo dan sekitarnya. Kerugian yang ditanggung cukup besar. Jika dikumulatifkan mencapai Rp 5 miliar," jelas Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Fadli.
Lebih lanjut, dalam penyidikan terungkap seorang korban yang mengalami kerugian mencapai Rp 100 juta lebih. Pihak Polresta Solo mengaku heran dengan banyaknya kerugian yang ditanggung para korban. Selanjutnya, kepolisian juga sudah mengantongi identitas dan alamat lengkap dari pelaku Tri Wahyuni. Namun diketahui ia sudah meninggalkan Kota Solo sejak beberapa waktu lalu.
"Jadi masih kami lakukan pencarian terhadapa pelaku, disamping kami mengembangkan kasus ini," ujar Fadli.
Para korban memberikan keterangan untuk mengusut kasus arisan fiktif ini. (Agung Santoso)
Salah satu pelapor bernama Anna Maria Maharani (43), warga Nusukan, Banjarsari, Solo, saat diperiksa mengatakan uang setoran arisan yang ia ikuti bersama puluhan teman-temannya dibayarkan via transfer bank.
ADVERTISEMENT
"Saya kenal baik (pelaku), begitu juga dengan rata-rata yang ikut arisan ini. Arisannya memang ada banyak grup dan selama ini juga tidak ada yang mencurigakan. Makanya semua percaya, sampai akhirnya orangnya lari dan uang arisan yang seharusnya dikirim tidak ditransfer sampai saat ini. Makanya kami lapor," ungkap Anna. (Agung Santoso)