news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ponpesnya Gelar Upacara HUT RI, Abu Bakar Ba’asyir: Tahun Depan Belum Tahu

Konten Media Partner
17 Agustus 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta upacara HUT RI mencium tangan Abu Bakar Ba'asyir di Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Rabu (17/08/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Peserta upacara HUT RI mencium tangan Abu Bakar Ba'asyir di Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Rabu (17/08/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Upacara bendera pada Rabu (17/08/2022), menjadi upacara perdana yang digelar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. Upacara tersebut diselenggarakan guna memperingati HUT ke-77 RI.
ADVERTISEMENT
“Iya, belum pernah ada (upacara). Baru kali ini sejak (ponpes) berdiri,” kata pendiri Ponpes Al Mukmin, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, usai upacara di ponpes yang didirikan pada 1972 tersebut.
Meski upacara tersebut berlangsung lancar, Ba’asyir mengaku belum bisa memastikan apakah upacara serupa kembali digelar tahun depan. Sebab upacara peringatan HUT RI tersebut merupakan usaha alumni ponpes. Bukan permintaan pengelola pondok.
Meski demikian, Ba’asyir mengatakan jika upacara ini adalah wujud syukur atas karunia Allah.
“Jadi memang kewajiban kita ini, apa saja yang dikaruniakan oleh Allah, harus kita balas dengan syukur. Diwujudkan dengan upacara,” terang dia.
Menurut dia, syukur itu juga bisa diwujudkan dalam bentuk sujud di dalam masjid.
Abu Bakar Ba'asyir dan pengurus Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. FOTO: Agung Santoso
Ba'asyir berharap, Indonesia suatu saat bisa diatur hukum yang telah diturunkan Tuhan Yang Maha Esa. Agar menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur atau negara yang baik dan penuh ampunan dari Allah.
ADVERTISEMENT
“Bersyukur kepada Allah yang paling sempurna, negara yang diperingatkan Allah ini harus diatur dengan hukum Allah,” tuturnya.
Sementara itu pemimpin upacara, Ilham Muhajirin, mengaku sempat grogi saat bertugas. Untungnya sebagai ustaz muda yang biasa tampil di depan umum, ia bisa mengatasi. Apalagi Ilham juga pernah ikut upacara saat masih SMP di daerah asalnya, Purwodadi.
“Upacara ini kewajiban sebagai santri. Dulu santri terlibat kemerdekaan RI. Setelah ini harapannya para santri terus mengikuti upacara 17 Agustus,” jelasnya.
(Agung Santoso)