Posko Bajo dan Tongkrongan Relawan Gibran Berdekatan, Tak Pernah Ada Gesekan

Konten Media Partner
16 September 2020 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi posko pemenangan baru Paslon Bajo di Jln. Semangka No. 27 Kerten, Laweyan, Solo ini berdekatan dengan tempat relawan Gibran berkumpul. Meskipun begitu tidak pernah dijumpai gesekan sekecil apa pun antara kedua belah pihak
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi posko pemenangan baru Paslon Bajo di Jln. Semangka No. 27 Kerten, Laweyan, Solo ini berdekatan dengan tempat relawan Gibran berkumpul. Meskipun begitu tidak pernah dijumpai gesekan sekecil apa pun antara kedua belah pihak
ADVERTISEMENT
SOLO - Lokasi posko pemenangan baru Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang berada di Jln. Semangka No. 27 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta ini berdekatan dengan tempat biasanya relawan Gibran nongkrong atau berkumpul. 
ADVERTISEMENT
Jaraknya hanya berkisar 20 meter dari tempat nongkrong para relawan Gibran. Meskipun begitu tidak pernah dijumpai gesekan sekecil apa pun antara kedua belah pihak. Hal tersebut dijelaskan Sigit Prawoso, selaku Ketua Pemenangan Bajo, Rabu (16/09).
"Pos di sini itu sebetulnya baru 4 September kemarin. Karena di Penumping yang kita gunakan sebagai posko kemarin, ternyata tidak dapat menampung arus teman-teman di dalamnya untuk ikut serta berpartisipasi," jelas Sigit Prawoso.
Lokasi posko pemenangan baru Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo) yang berada di Jln. Semangka No. 27 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta
Sigit lanjut menjelaskan bahwa posko pemenangan Bajo yang baru itu sebelumnya adalah rumah kosong yang tidak dipakai selama 2 tahun, kebetulan juga rumah kosong tersebut dikelola oleh anggota Tikus Pithi.
"Ini kan dulunya rumah kosong, yang mengelola sendiri adalah Tikus Pithi sehingga pada saat kita butuh tempat, saudara kita dari Tikus Pithi yang mengelola ini menyampaikan kepada pemilik dan harga pas kemudian kita pakai," tambah Sigit. 
ADVERTISEMENT
Meskipun di depan gang masuk, Jln. Semangka No. 27 Kerten tersebut terpasang sebuah banner yang bertuliskan Kampung Gibran-Teguh. Sigit hanya berpikir itu adalah sebuah banner yang dipasang di sembarang tempat.
"Saya berpikirnya itu hanya sebuah banner yang dipasang di sembarang tempat. Dari KPU sendiri ada aturan yang mengatakan tidak melarang membuat posko yang berdekatan. Kami membuat posko bersampingan ini kan enggak ada larangan di situ," paparnya. 
Meskipun di depan gang masuk, Jln. Semangka No. 27 Kerten tersebut terpasang sebuah banner yang bertuliskan Kampung Gibran-Teguh. Sigit hanya berpikir itu adalah sebuah banner yang dipasang di sembarang tempat
Sigit kembali menegaskan bahwa hal tersebut kebetulan saja ada rumah kosong yang dapat digunakan sehingga tidak ada tendensi untuk menyaingi Gibran-Teguh.
"Sebetulnya kita hanya cari tempat yang strategis, karena kalau di pinggir jalan teman-teman yang ingin datang dari luar daerah khawatirnya membuat jalanan macet. Jadi tidak ada tendensi membentur sebelah, menyaingi tidak ada, kebetulan saja ada rumah kosong kita gunakan," tegasnya. 
ADVERTISEMENT
Sigit menilai masyarakat sebagai pendukung Gibran-Teguh sangat menghormati kehadiran Bajo. Bahkan dari lingkungan sekitar berharap Bajo dan timnya memiliki kewajiban yang sama dengan warga yang sebelumnya, yang sudah tinggal di dekat posko Bajo.
Posko pemenangan Bajo yang baru itu sebelumnya adalah rumah kosong yang tidak dipakai selama 2 tahun. Rumah kosong tersebut dikelola oleh anggota Tikus Pithi
"Alhamdulilah sampai saat ini kita bisa saling menghormati, saling menghargai sehingga sekecil apa pun tidak pernah kita jumpai adanya gesekan-gesekan antara kedua belah pihak," terangnya.
Di lain pihak relawan Gibran-Teguh yang dijumpai dekat posko pemenangan Bajo mengatakan bahwa ini adalah pestanya rakyat sehingga dirinya berharap Solo tetap kondusif.
"Enggak apa-apa, baik-baik saja, enggak ada masalah, malah sering ngobrol bareng. Ini kan pesta rakyat, harapannya Solo tetap kondusif," ungkap Inparwoko, salah satu relawan Gibran. (Fernando Fitusia)