Pria asal Boyolali Tewas Bunuh Diri Tergilas Kereta di Solo

Konten Media Partner
30 Januari 2020 21:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban bunuh diri saat di evakuasi ke dalam mobil ambulan. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Korban bunuh diri saat di evakuasi ke dalam mobil ambulan. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Gerimis sendu yang mengguyur Kota Solo, Jawa Tengah, diwarnai kejadian tragis di bawah Jembatan Over Pass Manahan, Kamis (30/1). Sosok mayat ditemukan dalam kondisi kepala dan tubuhnya terpisah setelah diduga bunuh diri dengan membaringkan badan di lokasi ketika malam Jumat tiba. Hal ini disampaikan Kabag Ops Polresta Solo, Kompo I Made Sukarda, ketika dikonfirmasi Bengawan News, Kamis (31/1).
ADVERTISEMENT
"Diduga korban ini sengaja meletakkan tubuhnya di rel kereta. Kalau melihat dari olah TKP, badan dan kepala terpisah. Kalaupun tersambar, pasti badannya terseret," jelasnya.
Melihat kondisi tubuh hanya rusak dibagian perut dan kepala serta tubuh tidak bergeser dari lokasi maka ada dugaan bunuh diri. Belum lagi, orang di sekitar lokasi melihat korban mondar-mandir sejak sore. Ketika dicek dompet yang dibawanya beridentitas Purwanto, (39) warga Bajangan, RT 08 RW 03, Kelurahan Kayen, Kecamatan Juwangi, Boyolali. Serta ditemukan sepeda motor di lokasi dengan nomor Polisi AD 2080 AMD.
Warga yang menyaksikan kejadian di TKP. (Agung Santoso)
"Kita bawa korban dari lokasi ke Rumah Sakit Dr Moewardi. Bagi yang merasa memilik keluarga sesuai identitas, bisa menghubungi Kepolisian," jelasnya.
Korban bercelana jeans dan baju motif gelap sengaja rebahan di rel saat terlihat awak Kereta Api Lodaya jurusan Solo-Bandung akan melintas. Sedangkan masinis, Fendy Cahyono, dan Asisten Masinis, Asmas Habib Amroni, yang melihat korban juga sempat membunyikan klakson. Hanya saja laju kereta yang berkecepatan tinggi menggilas badan korban yang terbaring dengan kepala di utara dan kaki ke arah selatan
ADVERTISEMENT
----------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang mengalami depresi dan memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
(Agung Santoso)