Puluhan Pemudik yang Dikarantina Diambil Sempel Darah

Konten Media Partner
9 April 2020 20:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, bermain pingpong dengan penghuni Grha Wisata Niaga, Kota Solo. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, bermain pingpong dengan penghuni Grha Wisata Niaga, Kota Solo. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Sebanyak 71 pemudik terpaksa menjalani karantina di Grha Wisata Niaga, Kota Solo, Jawa Tengah, serta dipastikan meningkat jumlahnya. Bagi mereka yang dikarantina mandiri, diharapkan dapat diawasi oleh pihak RT/RW, apabila terjadi pelanggaran akan dikarantina oleh petugas. Hal ini dikatakan Wali Kota Solo Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, usai memantau tempat karantina, Kamis (09/04/2020).
ADVERTISEMENT
"Mulai kemarin wajib karantina dan jumlahnya ada 71 orang sehingga dilakukan pengambilan sampel darah dan cek laboratorium. Supaya kita tahu kolesterolnya, asam uratnya hingga gula darah. Hal ini supaya kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bisa menindak lebih lanjut, kita tidak disalahkan," jelasnya.
Dia sendiri telah menyiapkan tim medis dan petugas di Posko Covid-19 Kota Solo, menyusul gelombang pemudik mulai berdatangan. Berbagai dinamika penanganan pemudik didapatkan ketika di posko, Rudy mengatakan berbagai macam perilaku didapatkan ketika pemudik hendak dicek. Bagi pemudik yang telah terdata akan pulang ke tempat asal setelah singgah di Solo beberapa hari, maka petugas akan mengantarkan mereka sampai ke perbatasan Kota Solo.
"Meningkatnya jumlah pemudik, maka disiapkan 200 bed di Graha Wisata untuk Orang Dalam Pantauan (ODP) pemudik tanpa gejala serta Ndalem Joyosuman untuk ODP bergejala, baik pemudik ke Solo atau warga Solo," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lantas dinamika yang terjadi saat di posko di antaranya ada yang beralasan datang dari Bandung menjemput orang tuanya di Solo untuk diajak ke Indramayu. Tidak sedikit dari Bandung justru ke Solo. Kemudian ada yang beralasan usai mendatangi hajatan di Sumatra bersama anaknya sehingga dua hari karantina mandiri. Jika kedapatan nekat keluar dari rumah meskipun anaknya maka sekeluarga akan dijemput petugas dan dikarantina.
"Kita tetap tidak ada toleransi bagi pemudik ini. Kalau mau balik ke asal, kita petugas akan mengantarkan dan memastikan benar-benar balik. Apabila dia balik melalui stasiun maka kita koordinasi dengan Kepala Stasiun, dan data mereka kita catat bila nanti balik lagi ke Solo," jelasnya.
Singkirno sebagai Kasi Rehab Rekonstruksi BPBD Surakarta mengatakan, untuk menyadarkan para pemudik tersebut membutuhkan tenaga ekstra karena dipastikan hari libur meningkat. Pihaknya mendapati driver bus bandara maupun taksi membawa penumpang ke posko meskipun singgah di luar Kota Solo. Langkah dan solusinya, pengemudi diminta untuk menyaring para penumpangnya, jika penumpangnya tidak singgah di Solo maka dipersilahkan untuk melanjutkan menuju ke tujuan penumpang tersebut.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)