news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Puting Beliung Sebabkan Beberapa Atap Rumah Warga di Karanganyar Rusak

Konten Media Partner
21 Oktober 2022 21:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angin puting beliung melanda dua desa di Karanganyar menyebabkan atap rumah warga rusak, Jumat (21/10/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Angin puting beliung melanda dua desa di Karanganyar menyebabkan atap rumah warga rusak, Jumat (21/10/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
KARANGANYAR - Dua desa di kawasan Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar diterjang angin puting beliung, Jumat (21/10/2022) sore. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut tapi atap rumah sebagian warga mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Geneng, Desa Kaling dan Dusun Cabeyan, Desa Pandeyan. Bahkan ada gudang pabrik tekstil yang atapnya mengalami kerusakan. Para pegawai di pabrik itu pun dipulangkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan proses produksi dihentikan sementara.
"Angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan lebat yang mengguyur saat itu," terang Camat Tasikmadu, Joko Setyono saat dikonfirmasi.
“Di Dusun Geneng ada 10 rumah lebih dan gudang yang atapnya rusak. Yang di Dusun Cabeyan sementara ada 12 rumah dan 1 masjid mengalami kerusakan pada bagian atap. Ada juga pohon yang menimpa dapur rumah warga,” jelasnya.
Terpisah, hujan lebat juga membuat jembatan utama penghubung Lingkungan Nglurah dengan Kecamatan Tawangmangu ambrol karena terkikis aliran Sungai Gembong. "Tadi hujan lebat, sungai banjir menyebabkan jembatan putus," terang Kepala Lingkungan Nglurah, Ismanto Hartono.
ADVERTISEMENT
Saat ini jembatan tersebut tidak dapat dilalui sepeda motor maupun mobil. Warga harus mencari jalan alternatif. Jembatan yang ambrol tersebut merupakan akses utama dari Jalan Raya Tawangmangu menuju Kampung Sewu Kembang. "Sekarang Jembatan ditutup total biar tidak ada yang lewat dipalang bambu," jelas dia.
Akibat jembatan utama terputus, lanjutnya, warga yang hendak menuju ke jalan raya harus memutar melewati Ledoksari dengan jarak tempuh sekitar 10 KM. Di sisi lain, jalan penghubung Nglurah-Ledoksari saat ini masih dalam perbaikan dan hanya bisa dilewati sepeda motor saja.
(Agung Santoso)