news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ratusan Elpiji Oplosan Disita Dan Satu Orang Ditahan

Konten Media Partner
18 Juli 2019 0:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku pengoplos saat ditangkap polisi beserta barang bukti ratusan item di Mapolresta Solo. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pengoplos saat ditangkap polisi beserta barang bukti ratusan item di Mapolresta Solo. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO- Ratusan tabung elpiji disita dan satu karyawan benama Dimas Kurnia Wicaksono (28) ditahan setelah diduga melakukan pengoplosan gas. Hal tersebut dia lakukan selama tiga bulan dengan keuntungan sekitar 19 juta rupiah per bulan. Hal ini disampaikan Kapolresta Solo Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, Rabu (17/07/2019).
ADVERTISEMENT
"Yang bersangkutan menjadi tersangka atas dugaan pengoplosan gas. Tujuh orang diamankan waktu itu tapi satu orang ditahan serta karyawan lain wajib lapor." jelasnya.
Pelaku pengoplos saat ditangkap polisi beserta barang bukti ratusan item di Mapolresta Solo. (Agung Santoso)
Awal tertangkapnya tersangka pengoplosan ini berawal dari kecurigaan terhadap kelangkaan gas waktu itu. Dari sinilah petugas mengendus pembelian yang tak wajar dari sebuah agen. Polisi kemudian menggrebek sebuah rumah di Randusan, Mojosongo. Dari situ didapati ratusan tabung gas 3 kg dan 12 kg serta ditemukan regulator selang sebagai alat pengoplos. 
"Barang yang disita terdiri dari 12 item barang dijadikan barang bukti atas pelanggaran undang undang konsumen. Pasal yang dikenakkan yakni 62 pasal 8 Undang Undang RI Tahun 1999 serta Pasal 53 UURI no 7 Tahun 2001 tentang minyak dan gas." jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pengakuan dari pelaku asal Jagalan Solo ini, kegiatan pengoplosan dilakukan sebanyak 50 gas elpiji seberat 12 kg. Cara yang dipelajari melalui media sosial ini diantaranya dengan mengisi 4 tabung gas 3,5 kg, lalu dipindah ke tabung gas 12 kg. Setelah itu tabung gas 12 kg dijualnl dengan keuntungan Rp 15 ribu pertabung. Dari jualan eceran hingga ke toko kecil di Solo mendapat omzet Rp 19, 5 juta. (Agung Santoso)