Ratusan Ribu Gusdurian dan Nahdiliyin Padati Haul Gus Dur

Konten Media Partner
24 Februari 2019 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tamu undangan turut hadir dalam acara Haul ke-9 Gus Dur di Stadion Sriwedari, Solo, Sabtu (23/2/2019) malam. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tamu undangan turut hadir dalam acara Haul ke-9 Gus Dur di Stadion Sriwedari, Solo, Sabtu (23/2/2019) malam. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO- Puluhan ribu Gusdurian dan Nahdliyin serta masyarakat umum menghadiri puncak acara haul ke-9 Abdurahman Wahid atau Gus Dur, di Stadion Sriwedari, Solo, Sabtu (23/2/2019) malam. Meskipun kondisi lapangan sedikit becek, tidak menyurutkan mereka mengikuti acara yang turut dihadiri ibu dari Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut diawali alunan sholawat yang sesekali dilantunkan massa yang telah hadir. Ketika memberikan sambutan dari keluarga, putri kandung Gus Dur, Yenny Wahid nampak terharu. Dia menceritakan mimpinya bertemu Gus Dur yang tersenyum. Pada mimpi tersebut seolah-olah Gus Dur mengerti keikhlasan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
"Saya terharu semua yang hadir rela hujan-hujan setelah ikut kirab dan hadir di acara haul ini." ujarnya.
Sementara itu, Prof Mahfud MD hadir memberikan testimoni tentang sosok Gus Dur yang merupakan mantan presiden RI. Menurut Mahfud, Gus Dur adalah politisi yang paling canggih di Indonesia. Beliau juga diberi predikat bapak demokrasi tetapi, Gus Dur tidak peduli dengan semua sebutan itu. Lebih lanjut, Mahfud menyebutkan ada tiga prinsip dalam demokrasi menurut Gus Dur.
ADVERTISEMENT
"Kebebasan apapun golongan dan agamanya kemudian dalam kebebasan harus ada kesamaan dalam kedudukan di pemerintahan dan dalam kebebasan berkedudukan itu harus ada jaminan kebersatuan," paparnya.
Haul ke-9 Gus Dur di Stadion Sriwedari dipadati Gusdurian dan Nahdliyin. (Agung Santoso)
KH Mustofa Bisri dalam memberi mauidzah hasanah (nasihat) mengatakan tidak perlu berlebihan-lebihan dalam menyikapi sesuatu. Karena yang berlebihan itu yang kehilangan akalnya.
"Apakah Gus Dur seorang wali? Ada dua ciri seorang wali, yakni tidak ditaklukkan rasa takut dan tidak pernah bersedih. Jangan takut miskin terus korupsi, takut kalah terus mengancam Gusti Allah." ujarnya.
Acara haul ke-9 Gus Dur di Kota Solo tersebut juga diisi dengan bedah buku Gus Dur, dialog kebangsaan, serta kirab kebangsaan. (AGUNG SANTOSO)