Ratusan Warga di Jateng Hidup dalam Pasungan Akibat Gangguan Jiwa

Konten Media Partner
10 Oktober 2021 21:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 di RSJD Dr Arif Zainudin, Kota Solo.
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 di RSJD Dr Arif Zainudin, Kota Solo.
ADVERTISEMENT
SOLO-Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah masih menemukan ratusan kasus warga yang dipasung lantaran mengidap gangguan jiwa selama 2021 ini. Kasus pemasungan ditemukan di semua kota dan kabupaten.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menyebut pihaknya telah menemukan 390 kasus pemasukan sejak Januari hingga Juni tahun ini.
"Kasus tersebut merata di 35 kota dan kabupaten," kata Yulianto saat menghadiri Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 di RSJD Dr Arif Zainudin, Kota Solo, Minggu (10/10/2021).
Menurut Yulianto, hampir semua warga yang dipasung sebenarnya sudah menjadi temuan pada tahun lalu. Dinas Kesehatan saat itu juga sudah melakukan pendekatan kepada keluarga dan membebaskannya.
Hanya saja, mereka ternyata kembali dipasung dan menjadi temuan pada tahun ini.
"Hampir yang dipasung semuanya sudah kita bebaskan, tetapi dilakukan pemasangan lagi," kata dia.
Selama ini banyak alasan dari masyarakat untuk memasung keluarganya yang mengidap gangguan jiwa. Kebanyakan karena merasa malu.
ADVERTISEMENT
Untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder. Menurutnya, gangguan jiwa bisa ditangani dengan baik tanpa harus terjadi pemasungan.
(Agung Santoso)