Razia Masker, Warga Luar Solo Mendominasi

Razia masker di Solo semakin gencar dilakukan dan operasi yustisi ini didapati 60% pelanggaran dari luar kota Solo, 40% dari warga Solo

Solo - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyebutkan jumlah pelanggaran terhadap penggunaan masker didominasi oleh masyarakat di luar Solo. Pemkot Solo sendiri gencar melakukan razia masker atau Operasi Yustisi terhadap masyarakat yang tidak mengenakan masker.

"60% pelanggaran dari luar kota, 40% dari warga Kota Solo," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Selasa (29/09).

Untuk itu, pemkot juga membedakan hukuman yang dijalani oleh pelanggar. Untuk pelanggar dari luar kota yakni 30 menit membersihkan sungai dan 15 menit untuk warga Solo.

Operasi Yustisi masker sendiri diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 24 Tahun 2020. Dari Perwali tersebut, masyarakat yang tidak menggunakan masker dikenakan sanksi membersihkan sungai di Kota Solo.

Pemkot Solo juga membedakan hukuman yang dijalani oleh pelanggar. Untuk pelanggar dari luar kota yakni 30 menit membersihkan sungai dan 15 menit untuk warga Solo

Setelah adanya Perwali tersebut, Rudy sapaan akrabnya mengakui penguna masker mulai bertambah.

"Sudah lumayan, di jalan sekarang terlihat menggunakan masker. Sudah mulai menggunakan masker semua," paparnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani mengungkapkan statistik lebih besar pelanggar warga luar kota.

"Makanya nanti dipilih dari dalam kota akan lebih sedikit waktunya dari yang luar kota," ujar Ahyani. (Tara Wahyu)

Operasi Yustisi masker sendiri diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 24 Tahun 2020. Dari Perwali tersebut, masyarakat yang tidak menggunakan masker dikenakan sanksi membersihkan sungai di Kota Solo