Relawan Solo Hebat Inisiasikan Sarasehan dengan Para Perajin Batik Laweyan

Konten Media Partner
1 September 2020 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menyongsong pesta demokrasi lima tahunan sekali di Kota Solo, Relawan Solo Hebat menginisiasi sarasehan dengan para perajin batik yang terletak di Kecamatan Laweyan, Selasa (01/09)
zoom-in-whitePerbesar
Menyongsong pesta demokrasi lima tahunan sekali di Kota Solo, Relawan Solo Hebat menginisiasi sarasehan dengan para perajin batik yang terletak di Kecamatan Laweyan, Selasa (01/09)
ADVERTISEMENT
SOLO - Menyongsong pesta demokrasi lima tahunan sekali di Kota Solo, Relawan Solo Hebat menginisiasi sarasehan dengan para perajin batik yang terletak di Kecamatan Laweyan, Selasa (01/09).
ADVERTISEMENT
Sarasehan ini dimaksudkan untuk menyatukan aspirasi para perajin dalam rangka memperkuat ketahanan industri rumahan yang memproduksi batik dan meningkatkan produktivitas para perajin.
Menurut Koordinator Relawan Solo Hebat Kecamatan Laweyan, Indra Kurniawan, penguatan unsur budaya dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Solo menjadi salah satu konsentrasi relawan untuk menjaga ciri khas kota budaya yang melekat.
“Pelestarian budaya yang sudah berjalan selama ini, perlu diperkuat ketahanannya menghadapi arus perubahan sosial yang cepat,” tutur Indradi Sanggar Batik Tulis Margono.
Relawan Solo Hebat
Indra menambahkan, komitmen pemerintah daerah terhadap pengembangan produk para perajin batik harus dipastikan dan tetap berjalan, serta menjadi perhatian pemimpin baru yang akan terpilih pada Pilkada Kota Solo pada tanggal 9 Desember mendatang.
Senada dengan Indra, Magda Blegur, Koordinator Relawan Solo Hebat menyatakan bahwa batik merupakan ciri khas Kota Solo yang musti dikembangkan. Peran pemerintah dirasanya juga menjadi sangat penting untuk mengatasi permasalahan yang ada di pengrajin batik tersebut.
ADVERTISEMENT
“Untuk keluhannya saat ini pada pengrajin batik adalah masalah permodalan dan dua lesunya ekonomi. Pemerintah saat ini kan sedang mengadang-gadangkan soal UMKM. Jadi sebenarnya ini sangat sinkron menjawab semua yang dibutuhkan oleh semua pengrajin batik yang ada di Laweyan,” tuturnya.
Magda berharap apa yang menjadi permasalahan di industri batik ini nantinya bisa menjadi sebuah program nasional atau program kota kepemimpinan Kota Solo ke depan. (Fernando Fitusia)