Revitalisasi Kebun Binatang TSTJ Solo: Danau 3 Hektare Bakal Jadi Kandang Hewan

Konten Media Partner
14 Agustus 2022 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain revitalisasi kebun binatang TSTJ Solo. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Desain revitalisasi kebun binatang TSTJ Solo. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mulai direvitalisasi, Sabtu (13/08/2022). Revitalisasi dikerjakan Yayasan Konservasi Margasatwa Indonesia dengan menggandeng PT Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai konsultan.
ADVERTISEMENT
Dimulainya revitalisasi ditandai peletakan batu pertama oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Wakil Wali Kota (Wawali) Solo Teguh Prakosa, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto, Ketua Yayasan Konservasi Margasatwa Indonesia (YKMI) Agus Santoso dan para donatur.
“Garis besar ide peremajaan TSTJ ini nantinya tidak hanya menjadi exhibition (pameran) hewan, tapi juga untuk konservasi. Bisa juga untuk hiburan rakyat dan dalam stage berikutnya bisa dipakai untuk night zoo,” terang Tim Desain YKMI, Yosua.
Dilanjutkannya, TSTJ seluas kurang lebih 11 hektare ini nantinya memiliki danau di tengah-tengahnya.
“Danau dengan luas kurang lebih 2-3 hektare inilah yang akan kami coba jadikan desain unik dari kebun binatang. Di tengah danau itu nanti akan ada banyak island (pulau) dengan berbagai binatang.”
ADVERTISEMENT
Selain itu, nantinya pengunjung TSTJ juga bisa masuk ke tempat bernama Cafe Lion.
“Jadi mereka bisa makan dan melihat singa. Bukan hanya di restorannya tapi di WC pun juga bisa. Dari situ bisa memandang jauh ke African Savanna. Akan ada binatang yang dilepas seperti kehidupan alamnya. Masyarakat tidak hanya dapat melihat, tapi juga berinteraksi langsung dengan hewannya,” urai Yosua.
Desain revitalisasi kebun binatang TSTJ Solo. FOTO: Fernando Fitusia
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengutarakan jika desain baru yang diusung YKMI itu lebih bagus dan detail.
“Desainnya tidak melenceng dari konsep awal. Desember bisa dibuka lagi untuk umum. Fase 2 sambil jalan, nanti mulainya awal tahun,” katanya.
Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, memproyeksikan desain baru TSTJ dapat meningkatkan pengunjung 2 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Kami punya proyeksi 1.200.000 pengunjung per tahun. Biasanya 600.000 pengunjung. Nanti 1 September 2022 tutup, untuk pembuatan pulau-pulau dulu. Lalu 23 Desember 2022 sudah bisa dibuka lagi," terang Bimo.
(Fernando Fitusia)