Sajian Kuliner 24 Jam di Solo, ‘MakanKu’ Sentuh Selera Keraton Surakarta

Konten Media Partner
22 September 2020 9:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SOLO - Menyantap masakan sudah menjadi tradisi warga Kota Solo tanpa terikat waktu. Masakan khas Kota Solo tersaji selama 24 jam dengan model kemasan dari menu kalangan masyarakat hingga kalangan bangsawan Keraton Surakarta. Setidaknya ini disampaikan pasangan suami istri (pasutri) bangsawan Keraton Kasunanan Keraton Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari dan Kanjeng Pangeran (KP) Dr. Eddy Wirabumi.
ADVERTISEMENT
"Banyak sajian-sajian makanan di Kota Solo, apalagi selama ini 24 jam makanan tersaji di Kota Solo. Tidak ada ikatan waktu atau setiap waktu masyarakat Solo selalu menikmati makanan," jelas Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari.
Mendengar kuliner masakan cepat saji 'MakanKu' karya anak bangsa, putra asli Solo H Puspo Wardoyo maka pasutri mencoba. Di sela-sela menu siap santap ini, dia mengatakan menu tersebut dapat bersaing dengan produk sejenis baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan menu-menu yang tersaji tidak asing seperti di Keraton Surakarta yang selama ini juga memasyarakat di Kota Solo. Dia mencoba mengingat menu yang disantapnya waktu kecil di keraton.
Pasutri bangsawan ini mengatakan bahwa 'MakanKu' dapat bersaing dengan produk sejenis baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan menu-menu yang tersaji tidak asing seperti di Keraton Surakarta yang selama ini juga memasyarakat di Kota Solo. Dia mencoba mengingat menu yang disantapnya waktu kecil di keraton
"Saya sejak kecil menikmati makanan asli Solo seperti gudeg, bakso, nasi liwet. Nah, menu ini merasa taste atau rasanya 'MakanKu' ini Solo banget ada manis, asin juga gurih," ungkap Gusti Moeng panggilan akrab GKR Wandansari.
ADVERTISEMENT
Beberapa kali Gusti Moeng mencoba sendiri cara memasak 'MakanKu' pakai alat pemanas yang tersedia di kotaknya. Bahkan ketika sajian siap santap ini, Gusti Moeng tampak mesra dalam meyuapi suaminya ketika menikmati sajian ini di gerai 'MakanKu' Halalan Thayyiban. Jalan Slamet Riyadi No. 300, Sriwedari, Solo, Senin (21/09/20).
Menurut Gusti Moeng yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta bahwa sifat karakter Wong Solo itu 24 jam makan harus tersaji. Ketika pandemi COVID-19 ini, maka tidak perlu panik jika buka warung dibatasi jam buka warung makan. Apalagi, cukup praktis tanpa kompor dengan alat pemanas di dalam kotak 'MakanKu'.
Keistimewaan 'MakanKu' cita rasa Indonesia, varian menu banyak, sehat, dan higienis. Bahkan tanpa dibekukan, memanaskan tanpa api/ listrik, bertahan hingga satu tahun tidak perlu dimasukkan ke dalam kulkas, dikemas dengan teknologi modern
Dalam kesempatan itu, Gusti Moeng menyempatkan untuk berbelanja di outlet 'Makanku' di Warung New Normal 'MakanKu' Anti COVID-19 di Jalan Slamet Riyadi No. 300, Sriwedari, Solo.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui keistimewaan 'MakanKu' cita rasa Indonesia, varian menu banyak, sehat, dan higienis. Bahkan tanpa dibekukan, memanaskan tanpa api/ listrik, bertahan hingga satu tahun tidak perlu dimasukkan ke dalam kulkas, dikemas dengan teknologi modern.
Kemudian produk 'MakanKu' sudah bisa diperoleh pada outlet Wong Solo Group dan pasar online pada website www.makanku.co.id atau Instagram @makankureadymeal atau dilihat di akun YouTube: 'Makanku' ReadyMeal pada WhatsApp 08116053553. (Agung Santoso)
Sajian makanan 24 jam di Solo 'MakanKu' telah menyentuh selera Keraton Solo. Hal itu disampaikan pasutri bangsawan Keraton Kasunanan Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari dan Kanjeng Pangeran (KP) Dr. Eddy Wirabumi saat dijumpai di gerai 'MakanKu' Halalan Thayyiban. Jalan Slamet Riyadi No. 300, Sriwedari, Solo