Salah Satu Terduga Teroris di Sukoharjo Penyandang Disabilitas

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi keluar gang membawa barang sitaan saat usai penggledahaan. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi keluar gang membawa barang sitaan saat usai penggledahaan. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Polres Sukoharjo kembali menggeledah dua rumah terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Rabu (16/10). Pihak Polres Sukoharjo ikut mem-backup atas penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 Anti Teror. Hal ini disampaikan oleh Kabag Ops Polres Sukoharjo, Kompol Teguh Prasetyo, ketika dikonfirmasi usai penggeledahan, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
"Kita hanya membantu pengamanan dua lokasi yang digeledah Densus 88 Anti Teror. Ada 50 personel dan selebihnya wewenang Densus," jelasnya.
Penggeledahan di dua lokasi, pertama rumah milik terduga teroris AS (35 tahun), Gang Murai nomor 15 RT 002/RW 022, Waringinrejo, Cemani, Grogol. Di sini petugas mengamankan sejumlah buku tentang jihad, ajaran teroris, dan pamflet ajaran serupa. Kemudian rumah terduga KH (44), Gang Manggis, RT 002/RW015, Cemani Grogol. Polisi terlihat mengamankan pamflet tentang ajaran teroris dan buku tentang mengajarkan perang terhadap thoghut.
Rumah salah satu terduga teroris di Cemani Sukoharjo. (Agung Santoso)
"Penggeledahan ini hasil pengembangan. Mereka (terduga) telah ditangkap kemarin (Senin)," imbuh Polres Sukoharjo.
Kepala Desa Cemani, Hadi Indriyanto, yang juga ikut menyaksikan penggeledahan mengatakan, kedua terduga ditangkap pada Senin (15/10). Selama penggeledahan, dua lokasi tersebut dijaga ketat oleh aparat Kepolisian dari Polsek dan Polres Sukoharjo. Hadi kembali menyampaikan bahwa KH merupakan warga Semanggi, Solo. Hanya saja sejak menikah, KH tinggal di rumah mertuanya yang berada di Gang Manggis, Cemani, Sukoharjo.
ADVERTISEMENT
"Di sini (Cemani) ikut sama mertuanya. Dan, belum lama juga tinggal disini. KH pekerjaannya buruh kasar," ungkapnya.
Sedangkan, terduga berinisial AS diketahui sebagai penyandang disabilitas. Ia hanya tinggal di rumah temannya dan belum lama tinggal di Gang Murai Cemani. Bahkan AS tidak mempunyai pekerjaan yang jelas.
(Agung Santoso)