Seni Pertunjukan Sepi, Produksi Wayang Kulit di Sukoharjo Ikut Macet

Konten Media Partner
30 Agustus 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wayang kulit yang dipajang di sanggar kerajinan wayang kulit Ndalem Kawijayan, Sukoharjo. (FOTO: Cahya Hanifah)
zoom-in-whitePerbesar
Wayang kulit yang dipajang di sanggar kerajinan wayang kulit Ndalem Kawijayan, Sukoharjo. (FOTO: Cahya Hanifah)
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO-Para produsen wayang kulit di Sukoharjo, Jawa Tengah, kini harus berhenti berproduksi. Sepinya pertunjukan wayang kulit berimbas pada usaha mereka.
ADVERTISEMENT
Sepinya pertunjukan itu terasa sejak awal pandemi COVID-19. Selanjutnya, pertunjukan wayang kulit nyaris berhenti total selama PPKM yang berlaku di Jawa dan Bali.
Dampak tersebut dirasakan oleh salah satu perajin di Mojolaban, Sukoharjo Dian Nur Wahyudin (38). Pemilik sanggar kerajinan wayang kulit Ndalem Kawijayan itu terpaksa menghentikan produksinya.
"Banyak seniman yang menganggur sehingga tidak memiliki penghasilan. Mereka tidak mampu membeli peralatan kesenian," katanya saat ditemui, Senin (30/08/2021).
Saat ini mereka hanya bisa menjual sisa stok yang diproduksinya sebelum pandemi. Dalam sepekan dia hanya mampu menjual 1-5 wayang kulit.
Penjualan itu merosot jauh jika dibanding dengan sebelum pandemi COVID-19. Saat itu, dalam setahun dia mampu menjual hingga 9 kotak wayang kulit. Masin-masing kotak berisi 200 wayang kulit.
ADVERTISEMENT
Lantaran sepi order, pihaknya terpaksa mengistirahatkan semua perajinnya. Para perajin itu hanya dipanggil saat ada pekerjaan-pekerjaan khusus.
Pekerjaan khusus yang kadang diperoleh adalah renovasi gamelan dan peralatan pementasan lainnya.
Dia berharap pemerintah bisa membantu para seniman dan perajin agar usahanya yan dirintis sejak 2016 itu bisa tetap bertahan.
(Cahya Hanifah)