Seniman Solo Terima Banpres dan Siapkan Pentas saat New Normal

Pentas para seniman tari di Pendopo Loji Gandrung, Jumat (29/05/2020) sebelum acara pembagian Bantuan Presiden (Banpres)

SOLO - Keseriusan terhadap ribuan seniman di Kota Solo membuat Pemerintah Kota Solo memberikan bantuan pada masa pandemi COVID-19, bahkan Bantuan Presiden (Banpres) juga diberikan.

Upaya seniman tetap harus berkarya ketika new normal juga menjadi perhatian. Hal ini disampaikan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo usai membagikan Bantuan Presiden (Banpres) kepada ratusan seniman, Jumat (29/05/2020) di Loji Gandrung.

"Kita beri bantuan lebih dari 2000 seniman. Selain dari Bantuan Presiden (Banpres), kami juga berikan," jelasnya.

Pemberian bantuan secara seremonial kepada para seniman yang hadir sebanyak 200 orang

Selama ini ada 200 paguyuban hingga sanggar seni di Kota Solo terdampak COVID-19, sehingga tidak bisa berkarya. Bahkan para guru seni tari yang biasa mendapat honor melatih juga terdampak karena sekolahan libur. Selanjutnya, upaya njogo roso (menjaga rasa) para seniman akhirnya bertemu dengan tokoh seniman untuk berbagi.

Lebih lanjut, ketika nantinya new normal diberlakukan oleh pemerintah pusat, Rudy berusaha agar para seniman tetap berkarya. Setidaknya bisa menyambung hidup seniman di Kota Solo.

Selanjutnya, Rudy berpikir teknis para seniman ini pentas, karena sejak dulu pentas tidak mungkin mengenakan masker. Ke depannya, apakah nanti dimodifikasi dengan masker yang mirip wajah seperti wayang orang atau kreasi lainnya.

"Rencana tanggal 16 Juni, kita akan pentaskan di Pendopo Loji. Jumlahnya tidak banyak hanya 10 orang. Pentas geguritan. Selanjutnya, untuk latihan kami siapkan segala sesuatunya, setidaknya bisa untuk beli minuman," terang Rudy.

Pembagian paket sembako kepada para seniman Solo

Salah satu tokoh seniman Kota Solo dari paguyuban mitra Taman Budaya Surakarta, Dede Wahyudi mengaku bahwa seniman terbantu seperti 200 paket sembako.

Dengan bantuan seperti paket sembako Bantuan Presiden (Banpres), dia secara pribadi sangat terbantu. Selanjutnya, untuk new normal, dia dan teman-teman seniman berpikir keras untuk mengakali pertunjukkan.

"Biasanya kalau kita pentas di Bakdan Neng Sala maupun di Ramayana Lebaran. Tapi masa pandemi ini tidak ada. Awalnya, dengan live streaming tapi untuk new normal ini kita akan buat paket pentas, bisa dengan protokol kesehatan dan jumlah penonton terbatas serta ada tim kesehatan," tutup Dede. (Agung Santoso)