Siswa STM Ikut Demo, Mendikbud Larang Sekolah Berikan Sanksi

Konten Media Partner
5 Oktober 2019 3:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud saat meresmikan gedung baru SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Jumat (4/10). (Tara Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud saat meresmikan gedung baru SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Jumat (4/10). (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy melarang sekolah memberikan sanksi yang tidak mendidik kepada siswa yang mengikuti demo beberapa hari lalu. Menurutnya, sekolah harus memberikan sanksi yang mendidik kepada siswa. Bahkan, ia juga melarang sekolah mengeluarkan siswa yang ikut dalam unjuk rasa.
ADVERTISEMENT
"Sanksi seperti itu enggak boleh, orang yang enggak sekolah saja harus masuk kok ini yang masuk malah disuruh keluar. Sanksi yang diberikan harus mendidik." Ungkapnya saat mengahadiri peresmian gedung baru SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Jumat (4/10).
Dalam hal ini juga, Mendikbud mengingatkan sekolah untuk melakukan pendekatan secara mendidik. Selain itu, Muhadjir juga meminta pihak sekokah untuk memulihkan trauma jika siswa mengalami trauma dan bagi yang tidak mengalami trauma untuk disadarkan bahwa tindakan yang dilakukan membahyakan.
Lanjutnya, titik tolak akan aksi dari siswa SMK ini bukan terkait Hak Asasi Manusia (HAM) namun lebih kepada melihat keselamatan terhadap mereka. Apabila mereka ingin berekspresi harus sesuai dengan batas dan tempatnya.
ADVERTISEMENT
"Mereka punya hak untuk berekspresi, namun harus tahu batas dan tempat. Melampiaskan ekpresi juga bisa mengancam keamanan dan keselamatan jiwa, enggak boleh, harus didahulukan menyelamatkan." Ujarnya.
Dengan kejadian seperti ini, Mendikbud akan menyisir sekokah yang mengeluarkan sanksi yang tidak mendidik. Namun, menurut Dinas daerah atau setempat sudah paham akan sanksi yang harus diberikan.
(Tara Wahyu)