news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SLB Solo Bangun Lift untuk Penyandang Tunadaksa, Tanpa Gunakan APBN dan APBD

Konten Media Partner
19 Oktober 2020 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Untuk mempermudah aksesibilitas anak-anak penyandang tunadaksa di SLB D/D1 YPAC Solo dalam Kegiatan Belajar Mengajar, sebuah lift mulai dibangun sejak Senin (19/10) tanpa gunakan dana dari APBN dan APBD
zoom-in-whitePerbesar
Untuk mempermudah aksesibilitas anak-anak penyandang tunadaksa di SLB D/D1 YPAC Solo dalam Kegiatan Belajar Mengajar, sebuah lift mulai dibangun sejak Senin (19/10) tanpa gunakan dana dari APBN dan APBD
ADVERTISEMENT
SOLO - Untuk mempermudah aksesibilitas anak-anak penyandang tunadaksa di SLB D/D1 YPAC Kota Solo dalam Kegiatan Belajar Mengajar, sebuah lift mulai dibangun sejak Senin (19/10).
ADVERTISEMENT
Pembangunan lift ini dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala SLB D/D1 YPAC Kota Solo, komite, dan segenap jajaran pengurus.
Pembangunan lift ini dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala SLB D/D1 YPAC Kota Solo, komite, dan segenap jajaran pengurus
"Aksesibilitas anak-anak untuk naik ke atas itu benar-benar mengalami kesulitan, walaupun sudah ada akses naik ke atas tapi masih belum memadai, harus dibantu oleh orang lain," papar Karsono, Kepala SLB D/D1 YPAC Kota Solo.
Karsono menjelaskan bahwa untuk pembangunan lift ini tidak menggunakan dana dari APBN maupun APBD. Melainkan dari peran serta masyarakat yaitu melibatkan orang tua dan juga komite.
Lift yang dibuat hanya untuk menghubungkan akses 1 lantai ke atas ini ditargetkan dapat selesai dalam waktu 1 bulan
"Saya kumpulkan orang tua dengan komite, akhirnya disetujui dan Alhamdulilah ini bisa terlaksana. Estimasi biaya sekitar 50 juta lebih dengan dana bantuan dari masyarakat. Termasuk orang tua, wali siswa yang akan membantu berdasarkan kemampuan atau seikhlasnya," terang Karsono.
ADVERTISEMENT
Lift yang dibuat hanya untuk menghubungkan akses 1 lantai ke atas ini ditargetkan dapat selesai dalam waktu 1 bulan.
"Ini direncanakan selama 4 tahun bekerja sama dengan komite, baru terwujud sekarang. Akses ini sangat diperlukan anak-anak kita terutama untuk yang memakai kursi roda," pungkasnya. (Fernando Fitusia)