Soal Pemilu 2024, Ketua PCNU Solo: Harus Solid, Jangan Mau Dipecah Belah

Konten Media Partner
26 November 2022 14:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PCNU Kota Solo, Mashuri saat membuka peringatan Hari Santri di Solo, Sabtu (26/11/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PCNU Kota Solo, Mashuri saat membuka peringatan Hari Santri di Solo, Sabtu (26/11/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo, Mashuri, menyinggung mengenai penyelenggaraan Pemilu 2024 saat membuka peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Pamedan Pura Mangkunegaran, Sabtu (26/11/2022). Dirinya berpesan untuk menjaga kesolidan agar tidak mudah terpecah belah.
ADVERTISEMENT
"Perlunya konsep sawwuu shufuufakum yang berarti rapatkan barisan. Bertujuan untuk menjaga kita dari perpecahan. Kita harus solid. Jangan mau dipecah belah. Menghadapi pesta demokrasi dan tahun politik butuh kedewasaan sikap yang lahir dari kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional," katanya dihadapan para santri.
Mashuri mengklaim PCNU Kota Solo di era kepemimpinannya netral alias tidak berpihak kepada kelompok politik mana pun. Menurutnya, sebagai ulama wajib mengayomi siapa pun dan kelompok mana pun. Bahkan harus mampu merekonsiliasi dari berbagai kelompok yang berbeda pendapat dan haluan.
"Ini agar NU menjadi rujukan di negara ini. Dalam survei terakhir, dari 270 juta penduduk di Indonesia. Sekitar 55 persen penduduknya beramaliyah NU. Dalam tiga tahun sejak 2019, pencapaian kami sudah sangat signifikan. Kepengurusan kami ada 13 lembaga yang mem-breakdown semua program kerja sampai ke tingkat bawah bahkan hingga kultur NU. Sebanyak 10 badan otonom ini sudah lengkap," bebernya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, prestasi yang ingin dicapai lainnya, menghapus paradigma lama. Yakni jumlah keanggotaannya sedikit tapi solid. Sekarang, lanjut Mashuri, harus terbentuk paradigma baru. Anggotanya banyak dan solid agar NU mempunyai bar-gaining power sekaligus bargaining position yang kuat.
"Jangan sampai mau kita dipecah oleh kelompok tertentu sehingga tidak terlihat (anggotanya) besar," tegasnya
Peringatan Hari Santri kali ini istimewa. Selain peringatan tahunan, Hari Santri Nasional tahun ini sekaligus menyongsong momentum satu abad usia NU.
Dalam usia yang tidak lagi muda ini, NU selalu berbenah untuk penyempurnaan. Terlebih memasuki tahun politik dan pesta demokrasi pada 2024 mendatang.
Sementara itu, dalam upacara pembukaan dimeriahkan dengan penyerahan bantuan operasional kepada marbot masjid dan penyerahan 100 bibit sawo kecik kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta sebagai simbolis 100 tahun NU.
ADVERTISEMENT
"Bibit sawo dipilih sebagai simbolisasi sawwuu shufuufakum yang artinya rapatkan shaf atau barisan kalian. Maknanya, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan dalam segala aspek kehidupan masyarakat," papar Ketua Peringatan Hari Santri Nasional PCNU Kota Surakarta 2022, Dwi Anggoro.
(Fernando Fitusia)