Solo akan Miliki Laboratorium Antidoping Bertaraf Internasional

Konten Media Partner
18 Desember 2020 20:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Zainudin Amali meninjau lokasi yang akan menjadi laboratorium antidoping di Solo
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Zainudin Amali meninjau lokasi yang akan menjadi laboratorium antidoping di Solo
ADVERTISEMENT
SOLO-Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Kesehatan berencana membangun sebuah laboratorium antidoping bertaraf internasional.Mereka memilih Kota Solo sebagai lokasi pembangunan fasilitas itu, tepatnya di RS Orthopedi dr Soeharso.
ADVERTISEMENT
"Kita akan segera memiliki laboratorium antidoping," kata Menpora Zainudin Amali saat meninjau persiapan pembangunan di RS Orthopedi dr Soeharso, Jum'at (18/12/2020). Keberadaan laboratorium itu akan melengkapi fasilitas olahraga yag ada di kota tersebut.
Selama ini, Indonesia sering harus memeriksaan sampel ke laboratorium yang berada di luar negeri untuk menyelesaikan masalah penggunaan doping. Keberadaan laboratorium itu menurutnya sangat dibutuhkan agar anggaran pemeriksaan bisa lebih hemat.
Menpora Zainudin Amali meninjau lokasi yang akan menjadi laboratorium antidoping di Solo
Menurutnya, pemanfaatan laboratorium itu nantinya akan diprioritaskan untuk kebutuhan penggunaan dalam negeri. Namun, peluang bagi negara lain untuk ikut menggunakan jasa laboratorium itu juga cukup besar. "Kami harapkan bisa menjadi rujukan untuk negara-negara lain, minimal di Asia Pasifik," katanya.
Sedangkan pemilihan Kota Solo sebagai tempat berdirinya laboratorium itu telah melalui pertimbangan yang cukup matang. Zainudin mengakui pemilihan itu merupakan usul dari Menteri Kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Solo itu memiliki sejarah sebagai penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama," katanya beralasan. Berbagai kegiatan olahraga kelas nasional maupun internasional juga sering digelar di kota kelahiran Presiden Joko Widodo itu.
Adapun lahan yang disediakan oleh rumah sakit untuk pembangunan laboratorium mencapai 700 meter persegi. Diharapkan pembangunannya bisa direalisasikan pada tahun depan.
(Agung Santoso)