

ADVERTISEMENT
SOLO - Usai penusukan Menkopulhukam Wiranto, warga Punggawan RT 03 RW 05, Solo, Jawa Tengah, berpindah lokasi kegiatan. Pasalnya, kegiatan warga seperti PKK, rapat warga, dan halal bihalal biasanya dilakukan di joglo milik keluarga Wiranto di kawasan Jalan Bungur II. Hal ini disampaikan istri Ketua RT 003 RW 005, Punggawan, Marsono, saat dijumpai di kediamannya, Jumat (11/10).
ADVERTISEMENT
“Joglo kediaman milik Wiranto itu seperti milik warga, kegiatan seperti PKK, rapat warga, dan halal bihalal digelar di sana. Pada Sabtu (12/10) pagi, kami pindah ke rumah warga lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, pusat kegiatan warga dari mengaji hingga senam lansia biasanya juga dilakukan di joglo milik keluarga Wiranto. Mendapat kabar bahwa Wiranto mengalami kejadian penusukan, akhirnya warga memindahkan tempat rutinitas. Hal ini dilakukan untuk menghormati keluarga Wiranto yang saat ini rumahnya dihuni hanya 3 orang.
"Saya memperoleh informasi kalau di kediaman keluarga tidak menyalakan televisi karena kakak perempuan Wiranto sudah berusia tua dan menderita sakit jantung," ujarnya.
Hal ini dikhawatirkan ketika melihat kabar yang beredar mengakibatkan syok dan bisa berdampak pada kesehatan kakak perempuan Wiranto, Sri Purnomowati (82). Menurutnya, kakak perempuan tersebut terakhir melihat Wiranto pulang ke Solo pada tahun 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Kerabat Wiranto, Ning Sudiyastuti (67), mengaku terkejut ketika melihat Wiranto ditusuk orang tidak dikenal dalam tayangan berita. Dia sendiri mengaku tidak menyangka Wiranto yang dikenal baik menjadi korban penusukan di Pandeglang, Banten. Dia tidak ingin kakak Wiranto mengetahui kabar tersebut. Meskipun begitu, saat ini dia telah mendapatkan kabar bahwa kondisi Wiranto semakin membaik.
"Hari ini keluarga dapat kabar dari Jakarta kalau kondisi Wiranto sudah membaik,” ujarnya.
(Agung Santoso)