Tabrak Lari Fly Over Manahan Sempat Terkapar Selama 1 jam

Konten Media Partner
16 Juli 2019 7:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Fly Over Manahan, Solo, yang menjadi lokasi peristiwa tabrak lari beberapa waktu lalu. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Fly Over Manahan, Solo, yang menjadi lokasi peristiwa tabrak lari beberapa waktu lalu. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Sebelum meninggal dunia, sejumlah saksi mengatakan kalau korban tabrak lari di Fly Over Manahan Solo, Retnoning, sempat mengerang kesakitan selama 1 jam. Peristiwa yang terjadi pada dinihari tersebut justru diketahui pertama kali oleh seorang anak kecil. Hal ini diungkapkan Komandan Regu (Danru) Satpol PP Kota Solo, Rahmad Zainuddin. Senin (15/7/2019).
ADVERTISEMENT
"Yang lapor itu anak kecil. Ia datang ke pos kami yang ada di Plaza Manahan. Katanya ada orang kecelakaan, belum ada yang menolong. Saya langsung ke sana bersama anggota, " ujarnya di Markas Satpol PP Kota Solo, Senin (15/7/2019).
Rahmat dan anggotanya segera datang ke lokasi. Terlihat korban masih dalam kondisi sadar sembari menjerit kesakitan. Tanpa berpikir panjang, ia langsung berbagi tugas dengan anggotanya untuk mengevakuasi korban, termasuk menghubungi pihak keluarga korban.
"Saya dapat info dari anggota kalau pihak rumah sakit terdekat tidak bisa mengirim ambulan untuk evakuasi korban tanpa alasan yang jelas," ujarnya.
Sementara itu, anggota Unit Laka Polresta Solo baru tiba di lokasi setelah sekitar 30 menitan setelah kedatangan Rahmad ke lokasi. Dengan perasaan setengah kecewa, Rahmad memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit lain untuk meminta bantuan ambulance.
ADVERTISEMENT
"Saya pergi ke Rumah Sakit Kasih Ibu. Sampai di IGD, saya minta bantuan ambulan untuk evakuasi korban. Malah saya dimintai Rp 400 ribu untuk operasional ambulan. Saya kan tidak bawa uang sebanyak itu. Saya mintanya tim medis agar kerja cepat. Katanya masih nunggu dokter, lalu nunggu sopir ambulan juga. Menurut saya responnya terlalu berbelit-belit. Kasihan korban harus segera ditolong," cerita Rahmad. (Agung Santoso)