Terima Kasus Infertilisasi, Rumah Sakit Indriati Buka Klinik Kesuburan

Konten Media Partner
9 April 2021 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klinik Kesuburan Rumah Sakit Indriati. Foto : Tara Wahyu
zoom-in-whitePerbesar
Klinik Kesuburan Rumah Sakit Indriati. Foto : Tara Wahyu
ADVERTISEMENT
SOLO - Infertilisasi atau kasus ketidaksuburan terjadi lebih dari 20 persen populasi di Indonesia. Kasus tersebut terjadi 40 persen pada pria dan 40 persen pada wanita sedangkan 20 persen terjadi pada keduanya. Terkait kasus tersebut, Rumah Sakit (RS) Indriati menerima puluhan pasien dengan kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Setiap bulanan ya kami menerima 17 hingga 20 orang yang datang dengan keluhan ini," kata Ketua Tim Fertilitas, Prof Dr KRMT Tedjo Danudjo Oepomo, Jumat (9/4/2021).
Karena banyak menerima pasien, RS Indriati membuka layanan Infertilisasi. Menurut Dr. Tedjo klinik tersebut merupakan yang pertama dimiliki oleh RS swasta di Karesidenan Surakarta.
"Klinik ini didirikan untuk membantu pasutri yang kesulitan memiliki keturunan. Memang masyarakat kita pola berfikirnya seperti luar negeri, tidak buru-buru menikah. Problemnya itu muncul pada usia 35 tahun," katanya.
Direktur RS Indriati Solo Baru, Dr. Imelda Tandiyo, mengatakan klinik tersebut untuk membantu pasutri yang belum memiliki buah hati. Karena Banyak pasutri belum dikaruniai keturunan karena kesuburannya kurang.
Klinik Kesuburan Rumah Sakit Indriati. Foto : Tara Wahyu
"Kami terdorong menolong mereka untuk memiliki buah hati," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Imelda, selama ini kendala utama adalah pada biaya, untuk itu pihaknya mengemas program fertilitas dengan biaya yang terjangkau. Di klinik tersebut, melayani program bayi tabung serta inseminasi buatan.
"Untuk biaya program bayi tabung di klinik tersebut sekitar Rp. 70 juta. Sedangkan untuk biaya inseminasi buatan lebih murah, hanya Rp. 6 juta hingga Rp. 7 juta," katanya.
Sementara itu, untuk obat hormonnya itu yang mahal bisa mencapai Rp. 20 juta. Padahal Pasutri yang menjalani program inseminasi dan bayi tabung harus menjalani treatment terlebih dahulu.
"Dengan kehadiran klinik kesuburan tersebut tidak perlu lagi berobat ke rumah sakit di luar negeri. Karena biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal," katanya.
(Tara Wahyu)