Tiga Desa Terdampak Erupsi Merapi, KPU Boyolali Siapkan Skenario Pencoblosan

Konten Media Partner
13 November 2020 20:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPU Boyolali, Divisi Program dan Data, Pardiman saat ditemui awak media
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU Boyolali, Divisi Program dan Data, Pardiman saat ditemui awak media
ADVERTISEMENT
BOYOLALI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali melakukan koordinasi dengan BPDB serta pihak terkait dan juga tim pemantau Merapi. KPU Boyolali pun sudah melakukan skenario untuk tanggal pencalonan pemilihan Kepala Daerah pada 9 Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU Boyolali, Divisi Program dan Data, Pardiman mengaku ada tiga desa di Boyolali yang terdampak erupsi Merapi. Ketiga desa tersebut meliputi Tlogolele, Jrakah, dan Klakah.
"Kami (KPU) sudah berkoordinasi dengan BPDB serta pihak terkait sudah siapkan skenario untuk tiga desa yang terdampak. Seandainya terdampak, kami siapkan di sekitar 4 kecamatan yang menyangga," ujar Pardiman, Jumat (13/11).
Lebih lanjut, Pardiman mengungkapkan empat kecamatan yang bisa membantu dalam pencalonan nanti, empat kecamatan itu meliputi Kecamatan Cepogo, Selo, Musuk, dan Ampel. Namun, lanjut Pardiman, sesuai regulasi KPU yang ada, Tempat Pemungutan Suara (TPS) bisa didirikan di lereng Merapi atau di tempat pengungsian.
"Lihat situasi dulu, kami sudah siapkan empat kecamatan yang menyangga. Sesuai regulasi TPS bisa di lereng Merapi atau pengungsian," paparnya.
ADVERTISEMENT
Untuk ketiga desa yang terdampak erupsi Merapi, total ada 23 TPS, yakni masing-masing desa di Tlogolele ada 6 TPS, Jrakah 8 TPS, dan Klakah 9 TPS
"Di Tlogolele ada 2.007, di Klakah 2.254, dan Jrakah 3.430. Sementara yang terjadi di Tlogolele, pengungsian terdiri dari ibu-ibu dan lansia. Kemarin hanya sekitar seratus orang dan hanya berapa ratus saja," tutupnya. (Tara Wahyu)