Tracing di 15 Lokasi, Jumlah Positif COVID-19 di Kota Solo Terancam Bertambah

Konten Media Partner
14 Juli 2020 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Sebanyak lokasi di 15 titik dilakukan tracing menyusul ada 15 warga Kota Solo sebagai Tenaga Kesehatan positif COVID-19. Apalagi dari warga tersebut diketahui dokter spesialis yang bertugas di sejumlah rumah sakit lainnya. Ancamannya jumlah positif bertambah. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, Selasa (14/07).
ADVERTISEMENT
"Semua tim kesehatan dari puskesmas melakukan tracing ke lokasi tersebut. Dan berupaya untuk memutus rantai penyebaran, " jelasnya.
Lebih lanjut, lokasi tersebut di antaranya paling banyak di Kelurahan Jebres dan Mojosongo karena indekos. Selanjutnya ada Purwosari, Sumber, Banyuanyar, Timuran, dan Manahan. Bahkan data dari ke-25 orang positif lalu di antaranya 9 warga Kota Solo, 6 warga luar Kota Solo tapi domisili di Kota Solo, sisanya luar Kota Solo serta kos di luar Kota Solo. Di mana, warga Kota Solo dan domisili di Kota Solo masuk data Dinas Kesehatan Kota Solo.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
"Dari jumlah 25  orang tersebut ada 15 di antaranya masuk Kota Solo. Mereka ini dokter spesialis, ada residen, dua staf administrasi serta pasien umum. Kita minta semua terbuka, kita tidak ada kepentingan apa-apa, kami hanya ingin memutus rantai penyebaran dan sehat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, jumlah tersebut kalau ada dokter ini memilki tiga hingga dua lokasi praktik seperti halnya satu orang positif awal. Dia dokter menangani banyak pasien di rumah sakit swasta di Solo, maka rumah sakit tempatnya praktik melakukan tracing. Belum lagi, dokter lainnya sebagai mahasiswa yang menjalani PPDS yang usianya sekitar 30 tahunan ini. 
"Jumlah ini bertambah sehingga masih menunggu hasil swab. Dan swab dilakukan internal dari RSUD Moewardi Solo maupun rumah sakit UNS. Mereka ini OTG (Orang Tanpa Gejala)," ujarnya.
Melihat data penambahan waktu lalu tanggal 12 Juli di Kota Solo mencapai 18 orang terkonfirmasi positif diketahui anak usia 1 tahun asal Mojosongo, ini dilakukan tracing juga. Bahkan ada tambahan satu anggota DPRD Jawa Tengah Dapil V asal Sumber, Solo yang riwayatnya bepergian ke Jawa Timur di salah satu perusahaan. Pihaknya juga berharap tidak bertambah meskipun sisa dari 80 Nakes yang karantina mandiri RS UNS menunggu hasil swab. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT