TSTJ Dikonsep Mirip Taman Safari Indonesia, Satwa Tidak Akan Dikerangkeng

Konten Media Partner
22 Februari 2022 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur PT Taman Safari Indonesia, Hans Manansang (tengah), usai bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Solo, Selasa (22/02/2022). FOTO: Tara Wahyu
zoom-in-whitePerbesar
Direktur PT Taman Safari Indonesia, Hans Manansang (tengah), usai bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Solo, Selasa (22/02/2022). FOTO: Tara Wahyu
ADVERTISEMENT
SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berencana merombak Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo menjadi tempat konservasi fauna yang lebih edukatif.
ADVERTISEMENT
Gibran pun menggandeng Direktur PT Taman Safari Indonesia (TSI), Hans Manansang, untuk mewujudkan rencana revitalisasi TSTJ tersebut.
"Gambaran awalnya, kami akan menjadikan TSTJ sebagai sebuah pengalaman yang bercerita, jadi sekadar kebun binatang. Harus jadi kebun binatang yang modern, sehingga orang masuk bisa merasakan satwa seperti di habitat aslinya," ungkap Hans usai bertemu Gibran di rumah dinas Loji Gandrung, Selasa (22/02/2022).
Konsep itu, disebut Hans, mirip dengan pengelolaan TSI. Di mana satwa menyatu dengan alam.
"Jadi kita bisa melihat sifat satwa seperti saat di alam. Kita tidak merasa seperti di tempat tertutup.” terang dia.
Hans yakin, konsep TSI bisa diadopsi di TSTJ. Sekalipun pengunjung TSTJ nantinya tidak harus menggunakan kendaraan, saat menikmati satwa di luar kandang.
ADVERTISEMENT
Sebagai calon investor TSTJ, Hans mengaku siap mengucurkan investasi lebih dari Rp 20 miliar.
Revitalisasi TSTJ itu rencananya berlangsung bertahap.
"Awalnya dimulai dari pintu masuk sampai sekitar danau TSTJ, yang akan didesain unik dan berbeda. Itu fase pertama. Kalau sudah, fase kedua nantinya menjadi pengembangan dari fase pertama," jelas Hans.
Ia pun siap melengkapi koleksi fauna TSTJ, agar konsep revitalisasi itu bisa direalisasikan sesuai rencana.
"Akan di-mix hewan Indonesia, Asia dan Amerika. Akan ada penambahan hewan lagi, seperti gajah jantan untuk melengkapi gajah betina yang sudah ada di TSTJ. Jadi bisa berkembang biak,” urai Hans.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yakin TSTJ bisa menjadi miniatur TSI tanpa meninggalkan ikon yang telah ada.
ADVERTISEMENT
“Jadi tidak ada lagi konsep kebun binatang pakai kerangkeng. Nanti tetap ada pemisah antarzona, seperti sungai dan sebagainya. Jadi tetap bisa dinikmati sambil berjalan kaki,” katanya.
Gibran mengaku, sebelumnya telah menawarkan TSTJ ke beberapa calon investor lain. Namun upaya itu belum membuahkan hasil.
“TSTJ ini termasuk salah satu kebun binatang yang bisa survive selama pandemi lho. Soalnya tidak semua kebun binatang bisa running (bertahan) selama masa pandemi," tutur Gibran.
(Tara Wahyu)