news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tumbuhkan Nilai Nasionalisme, SMP Muhammadiyah Gelar Awarding Bertema Batik

Konten Media Partner
24 Oktober 2020 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seiring dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, SMP Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta menggelar kegiatan awarding secara daring dengan bertemakan batik, Sabtu (24/10)
zoom-in-whitePerbesar
Seiring dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, SMP Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta menggelar kegiatan awarding secara daring dengan bertemakan batik, Sabtu (24/10)
ADVERTISEMENT
SOLO - Seiring dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, SMP Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta menggelar kegiatan awarding secara daring dengan bertemakan batik, Sabtu (24/10).
ADVERTISEMENT
Menurut Muhdiyatmoko, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta, awarding merupakan puncak dari kegiatan lomba dan bulan bahasa yang diadakan oleh SMP Muhammadiyah ini setiap tahunnya.
Perlombaan tersebut di antaranya ada Plasmic (PK Olympiad Social, Mathematic, and Science) dan Bulan Bahasa yang diikuti oleh ratusan siswa baik internal sekolah maupun eksternal sekolah.
Perlombaan tersebut di antaranya ada Plasmic (PK Olympiad Social, Mathematic, and Science) dan Bulan Bahasa yang diikuti oleh ratusan siswa baik internal sekolah maupun eksternal sekolah
"Kenapa kita menggunakan tema batik, karena kita mau mengangkat kearifan lokal budaya Indonesia yaitu batik sebagai warisan leluhur budaya bangsa, sehingga kita ada rasa memiliki budaya bangsa, sambil melestarikan kearifan lokal kita," ucap Muhdiyatmoko.
Lanjut, Muhdiyatmoko mengatakan bahwa meskipun di masa pandemi dirinya berharap agar para siswa tetap semangat berprestasi.
"Seiring dengan peringatan Sumpah Pemuda sebentar lagi, akan muncul rasa nasionalisme dari diri anak-anak. Selain itu anak-anak dapat menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme cinta tanah air dan kearifan lokal budaya bangsa kita," pungkasnya. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT