Tunjang Pembelajaran Jarak Jauh, IIDI Solo Berikan Sejumlah Bantuan

Konten Media Partner
14 September 2020 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Untuk menunjang pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) cabang Solo memberikan dana untuk membeli paket internet kepada 167 anak-anak yatim non-panti di Masjid Al Haadi, Senin (14/09)
zoom-in-whitePerbesar
Untuk menunjang pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) cabang Solo memberikan dana untuk membeli paket internet kepada 167 anak-anak yatim non-panti di Masjid Al Haadi, Senin (14/09)
ADVERTISEMENT
SOLO - Untuk menunjang pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) cabang Solo memberikan dana untuk membeli paket internet kepada 167 anak-anak yatim non-panti di Masjid Al Haadi, Senin (14/09).
ADVERTISEMENT
Masing-masing anak-anak yatim tersebut mendapatkan dana bantuan sejumlah Rp 150.000. Namun saat ini dikarenakan masih dalam kondisi COVID-19, yang diundang hanya 15 orang anak saja untuk menerima bantuan secara simbolis. Sisanya dititipkan kepada 10 orang koordinator para pengampu anak-anak yatim yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut Sri Mulyaningsih Prasetyadi, Ketua IIDI cabang Solo, bantuan ini diperoleh dari penggalangan dana oleh ibu-ibu donatur anggota IIDI cabang Solo.
Masing-masing anak-anak yatim tersebut mendapatkan dana bantuan sejumlah Rp 150.000. Namun saat ini dikarenakan masih dalam kondisi COVID-19, yang diundang hanya 15 orang anak saja untuk menerima bantuan secara simbolis
"Pada saat pandemi seperti ini, anak-anak diwajibkan belajar dari rumah sehingga membutuhkan kuota untuk menunjang pembelajaran di rumah mereka masing-masing. Maka dari itu, kami menggalang dana untuk membantu mereka," terang Sri Mulyaningsih Prasetyadi.
Di lain pihak, menurut Fitriyah pengurus anak yatim Aisyah Ranting Kauman menjelaskan bahwa dilihat dari kondisi orang tua masing-masing anak yatim memang sangat berat untuk mencukupi kebutuhan membeli kuota.
Ketua IIDI cabang Solo berharap bantuan tersebut dapat membantu anak-anak untuk bisa belajar dengan tenang di rumah dan bisa mengikuti pelajaran online dengan baik
"Kalau dilihat dari orang tua, mereka memang berat sekali. Karena untuk membeli kuota sendiri kan tidak cukup Rp 100.000 satu bulan, jadi memang berat. Kondisi orang tuanya itu ada yang penjual gorengan, ada yang penjual angkringan, ada juga yang hansip. Untuk kondisi sekarang memang berat sekali," ungkap Fitriyah.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyaningsih berharap bantuan tersebut dapat membantu anak-anak untuk bisa belajar dengan tenang di rumah dan bisa mengikuti pelajaran online dengan baik. (Fernando Fitusia)