Usai Jatuh dari Ayunan, Bayi di Wonogiri Ini Sering Terserang Demam Mendadak

Konten Media Partner
19 Oktober 2021 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Alvino Dzaky Aditya, bayi 7 bulan asal Wonogiri yang sakit usai terjatuh dari ayunan. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Alvino Dzaky Aditya, bayi 7 bulan asal Wonogiri yang sakit usai terjatuh dari ayunan. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
WONOGIRI-Bayi berusia 7 bulan asal Desa Kedunggupit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri ini menderita sakit sejak 3,5 bulan lalu. Tubuhnya sering demam secara mendadak.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu dialami oleh bayi bernama Alvino Dzaky Aditya sejak dia mengalami kecelakaan di umur 4,5 bulan. Dia terjatuh dari ayunan saat diasuh oleh salah satu kerabatnya.
"Jatuh dari ayunan setinggi 1 meter, terbentur di kepala belakang bagian kiri," kata ibunya, Febriyanti, Selasa (19/10/2021). Selang beberapa jam kemudian dia dan suaminya membawa Alvino ke dokter.
Saat pemeriksaan, dokter mendiagnosa bahwa terjadi penggumpalan darah di kepala bayi itu. Dia disarankan untuk menjalani rawat inap. Hanya saja orang tuanya menolak dan meminta rawat jalan.
Menurut Febriyanti, dia terpaksa menolak saran dokter lantaran keterbatasan biaya. Apalagi, keluarganya juga tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Hanya saja, sejak kejadian itu, kondisi Alvino menjadi tidak stabil. Ada kalanya kondisinya seperti bayi lain yang ceria dan senang bermain. Namun, bayi itu menjadi sangat sering diserang demam yang muncul mendadak.
ADVERTISEMENT
"Panasnya itu kadang muncul, kadang tidak. Siang hari lagi asik main, tiba-tiba tubuhnya lemas dan panas," kata Febriyanti. Terkadang panasnya hingga mencapai lebih dari 40 derajat celcius.
Hingga kini, dia dan suaminya belum memeriksakan lagi anaknya ke dokter. Lagi-lagi, persoalan biaya menjadi alasannya.
Selama ini ayah Alvino hanya bekerja sebagai pemulung. Sedangkan Febriyanti sendiri hanya ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
Beberapa hari lalu, dia sempat menerima bantuan dari Yayasan Kita Peduli. Bantuan tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengontrolkan anaknya ke rumah sakit.
"Kata dokter masih harus diobservasi. Kalau panasnya tinggi diminta langsung dibawa ke rumah sakit, karena dikhawatirkan radang otak," katanya.
Saat ini, perangkat desa setempat juga tengah mengurus Kartu Indonesia Sehat untuk keluarga miskin itu.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)