news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Video: Melihat Mural Batik Sepanjang 220 Meter di Laweyan Solo

Konten Media Partner
8 Maret 2020 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SOLO - Dalam rangka memajukan dan mengenalkan budaya batik terutama kepada generasi muda, Ndalem Gondosuli bekerja sama dengan Petrofin Elnusa, salah satu perusahaan Migas yang ada di Indonesia membuat kegiatan mural batik. Mural batik ini dibuat di dinding tembok yang berada tepat di depan Ndalem Gondosuli sepanjang 220 meter dengan melibatkan 400 orang karyawan dari Petrofin Elnusa.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan mural batik ini untuk mendorong masyarakat Indonesia lebih mencintai batik. Petrofin Elnusa ini perusahaan berskala nasional, jadi dari seluruh Indonesia yang datang. Kemudian yang kedua untuk mendorong kampung batik laweyan ini agar dapat lebih terangkat secara nasional maupun internasional," terang Gampang Sarwono, CEO Ndalem Gondosuli.
Di lain pihak, Arsa kepala Humas Petrofin Indonusa melihat bahwa kegiatan mural batik ini merupakan sebuah kegiatan yang memiliki konsep sebuah pelestarian budaya.
Mural batik yang berada di depan Ndalem Gondosuli. (Fernando Fitusia)
"Karyawan kitakan dari Aceh hingga Papua, kita ingin mengajarkan kepada temen-temen kita dari seluruh Indonesia ini untuk mengetahui dan melestarikan budaya terutama batik. Sebenarnya awalnya itu pengennya konsepnya membatik, tapi membatik kayaknya tidak bisa dikerjakan secara bareng-bareng, jadi akhirnya kita alihkan menjadi melukis mural batik," jelas Arsa.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, menurut Arsa batik di Solo mempunyai keunikan tersendiri dari motif dan tonasi warnanya. Tetapi secara promosi, batik di Solo masih kurang masif seperti di daerah lain. Arsa berpendapat, batik di Solo harus bisa menunjukkan ciri khasnya yang menonjol agar bisa bersaing dengan daerah-daerah lain.
"Dari pemerintah seharusnya menggandeng korporasi untuk datang ke Solo, dengan begitukan korporasi mungkin bisa melibatkan karyawannya untuk belanja atau belajar batik, dari situkan bisa sebagai salah satu cara untuk mengangkat batik di Solo," paparnya.
(Fernando Fitusia)