Walikota Solo Minta Pemerintah RI Menarik Rampasan Perang dari Belanda

Konten Media Partner
16 September 2019 1:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Solo FX Hady Rudyatmo saat mengikuti Kirab 1001 keris di CFD Solo. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Solo FX Hady Rudyatmo saat mengikuti Kirab 1001 keris di CFD Solo. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Rampasan perang jaman kolonial Belanda berupa 1.500 bilah keris dinilai warisan budaya bagi Indonesia. Sejak tahun 2017 keris tersebut telah dihibahkan kepada Indonesia tapi belum juga diberikan dan masih berada di Belanda. Hal ini membuat Walikota Solo Jawa Tengah, F.X Hadi Rudyatmo mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengambilnya.
ADVERTISEMENT
"Sejak tahun 2017 lalu sampai sekarang belum juga selesai. Padahal, keris hasil rampasan perang di negeri Belanda tersebut merupakan warisan budaya kita,” terang Rudy usai mengikuti Kirab Budaya 1001 Keris di Museum Keris Nusantara Solo, Minggu (15/09).
Keris yang ada di Negeri Belanda itu, kata Rudy, sebagian besar berasal dari abad ke-17. Jika terealisasi, maka akan menjadi koleksi yang tidak ternilai di Museum Keris Nusantara Solo. Pihaknya berharap, pemerintah segera merealisasikan hibah ribuan keris dari Belanda tersebut.
"Nanti bisa kita pajang disini. Itu keris jaman dulu, tentu kualitasnya lebih bagus dan handal,” kata Rudy.
"Kami ingin, Kota Solo dikenal sebagai kota budaya, termasuk sebagai salah satu destinasi kota keris terbesar seluruh Indonesia,” tutup F.X Hadi Rudyatmo.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)