Warga Papua Belajar Usaha Ternak Ayam di Karanganyar

Konten Media Partner
20 Januari 2022 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, meninjau pelatihan usaha ternak ayam di Karanganyar, Kamis (20/01/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, meninjau pelatihan usaha ternak ayam di Karanganyar, Kamis (20/01/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KARANGANYAR - Sebanyak 18 warga Papua mengikuti pelatihan usaha ternak ayam yang digelar Korbinmas Baharkam Polri di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
ADVERTISEMENT
Pelatihan itu dimaksudkan sebagai upaya pemerataan ekonomi rakyat.
"Program pelatihan ini adalah gelombang pertama. Rencana ada 4 gelombang pelatihan yang akan dilaksanakan,” terang Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Kamis (20/01/2022).
Secara umum, lanjutnya, program pelatihan itu akan meliputi pelatihan beternak ayam, sapi, babi dan bertani jagung.
Adapun pelatihan beternak ayam ini dikerjasamakan Polri bersama PT Sinar Pangan Mandiri.
"Kami berharap begitu selesai pelatihan, peserta bisa mengembangkan ilmunya di Papua . Sehingga mereka dapat meningkatkan perekonomian di sana," terang Suwondo.
Program pelatihan ini diharapkannya menjadi role model dan unggulan dalam Program Binmas Ops Rasaka Chartenz 2022.
Katno Hadi, direktur utama sekaligus pemilik PT Sinar Pangan Mandiri, menjelaskan jika peserta pelatihan diberi materi soal seluk beluk usaha peternakan ayam petelur.
ADVERTISEMENT
"Selama ini pemenuhan produk hasil ternak unggas termasuk telur di Papua, berasal dari Jawa," jelas Ketua Umum Senkom Mitra Polri tersebut.
Salah seorang peserta pelatihan, Bety Bella Elisabeth Dorothia, mengatakan jika materi yang diperolehnya merupakan hal baru.
Sebab ini warga Kabupaten Keerom, Papua, ini mengaku di daerah tempat tinggalnya belum ada peternakan ayam petelur.
"Padahal tingkat konsumsi ayam dan telur di sana cukup tinggi," ungkapnya.
(Agung Santoso)