Warga Solo Meninggal usai Tercebur Sumur, Sebelumnya Sempat Teriak Minta Tolong

Konten Media Partner
18 Mei 2022 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas gabungan BPBD, Damkar dan SAR mengevakuasi korban yang tercebur sumur di Danukusuman, Solo, Rabu (18/05/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Petugas gabungan BPBD, Damkar dan SAR mengevakuasi korban yang tercebur sumur di Danukusuman, Solo, Rabu (18/05/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Heri Purnomo alias Tebok, warga Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Solo meninggal dunia usai tercebur sumur umum di sekitar rumahnya, Rabu (18/05/2022).
ADVERTISEMENT
Sebelum meninggal, korban sempat berteriak-teriak minta tolong kepada warga.
“Sumur ini berada di selatan rumah korban. Diduga korban terpeleset saat mengambil air,” terang Kapolsek Serengan, AKP Widodo, saat dikonfirmasi.
Menurut keterangan saksi atau tetangga korban, lanjut Widodo, kejadian itu berawal dari teriakan minta tolong dari dalam sumur yang didengar warga.
”Saat itu warga melihat korban meronta dari dasar sumur dan meminta bantuan. Salah satu warga berusaha menolong dengan menggunakan tangga.”
Namun tangga yang dimasukkan justru ikut tercebur sumur, lantaran kurang panjang. Sebab kedalaman sumur berkisar 5 meter.
Proses evakuasi korban yang tercebur sumur. FOTO: Agung Santoso
“Lalu saksi berusaha menggunakan tali untuk menyelamatkan korban. Bahkan saat saksi berusaha turun ke dalam sumur, justru tertimpa ember dari mulut sumur hingga luka,” beber Widodo.
ADVERTISEMENT
Lantaran gagal, warga memilih melaporkan kejadian itu sekitar 30 menit usai peristiwa. Korban akhirnya bisa dievakuasi tim gabungan BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo dan SAR dalam kondisi meninggal.
“Dari keterangan saksi dan keluarga, korban memiliki riwayat cedera kaki karena pernah kecelakaan. Ia menggunakan kruk penyangga kaki serta sakit asam urat parah,” terang Widodo.
Korban juga lama tak melakoni pekerjaannya sebagai pengamen.
Hasil pemeriksaan medis petugas puskesmas tidak mendapati tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah. Polisi pun tidak melakukan visum dan autopsi, karena ditolak pihak keluarga.
(Agung Santoso)