Wayang Kulit Rajamala Jadi Cendera Mata Peserta ASEAN Para Games 2022

Konten Media Partner
16 Juli 2022 21:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik UMKM Sanggar Wayang, Gogon, menunjukkan cendera mata bagi peserta ASEAN Para Games 2022. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik UMKM Sanggar Wayang, Gogon, menunjukkan cendera mata bagi peserta ASEAN Para Games 2022. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Cendera mata berupa wayang kulit Rajamala akan menjadi buah tangan bagi para peserta ASEAN Para Games 2022. Wayang tersebut adalah karya pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) Sanggar Wayang Gogon.
ADVERTISEMENT
Pemilik sanggar, Gogon, menjelaskan jika seluruh cendera mata itu berjumlah 2.600 wayang Rajamala setinggi 25 cm. Wayang-wayang itu akan dibagikan kepada 1.800 kontingen dari 11 negara peserta ASEAN Para Games.
“Rencana tanggal 26 Juli 2022 harus sudah selesai semuanya,” jelas Gogon, Sabtu (16/07/2022).
Gogon menuturkan, cendera mata itu adalah permintaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Sampel dari wayang Rajamala berdasarkan desain yang dibuat Kemenpora.”
Awalnya, jelas Gogon, terdapat 15 sampel wayang berbahan kayu, akrilik dan kulit dikirimnya ke Kemenpora. Setelah beberapa kali rapat, Kemenpora meminta wayang Rajamala dijadikan sebagai suvenir.
“Jadi bukan berbentuk seperti maskotnya,” katanya.
Pengerjaan cendera mata itu sudah dimulai sejak Sabtu (09/07/2022). Dalam sehari Gogon menargetkan 180 wayang bisa diselesaikan.
ADVERTISEMENT
“Pembuatannya sama seperti membuat wayang kulit pada umumnya. Kulitnya kami desain, kemudian diwarnai, digapit dan di-packaging,” bebernya.
Seluruh wayang itu ditarget rampung 23 Juli 2022. Sisa waktu 3 hari akan digunakan Gogon untuk pengemasan.
Untuk menyelesaikan pesanan suvenir itu, Gogon melibatkan para perajin yang dibagi dalam 6 tim.
“Wayang besar kecil sama saja, hanya masalah waktu saja. Kami dikejar waktu untuk menyelesaikan pekerjaan itu,” kata dia.
(Agung Santoso)