A-Z Soal Saga Transfer Philippe Coutinho dari Liverpool ke Barcelona

5 Januari 2018 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coutinho tengah panas-panasnya. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Coutinho tengah panas-panasnya. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
Jujur saja, sebenarnya kami juga jengah menghadapi rumor transfer Philippe Coutinho.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, dua kali sudah jendela transfer dibuka pada musim ini, Coutinho selalu menjadi salah satu tajuk utama dalam pemberitaan jendela transfer musim ini. Beritanya kelewat ramai seperti selebriti kontroversi dalam negeri.
Hingga hari ini pun, ia tak jua pindah – Liverpool tetap tak ingin menjual, sementara Barcelona tak lelah menggoda. Dan ini berarti, berita tentang saga Coutinho akan terus ada hingga ia pindah atau hingga jendela transfer musim dingin ditutup.
Melelahkan betul.
Tapi ya, kami sadar bahwa hidup sering berkutat di hal itu-itu saja. Dan mungkin, ada sebagian orang – mungkin itu Anda - yang karena pemberitaan yang masif, menjadi penasaran kenapa Barcelona sangat ingin mendapatkan Coutinho. Oleh karena itu, kami akan memberikan A-Z soal saga Coutinho, yang sebenarnya, itu-itu saja selama musim ini. Silakan disimak:
ADVERTISEMENT
Apa yang Membuat Coutinho Cocok di Barcelona?
Philippe Coutinho adalah pemain yang dijuluki sebagai “sang Pesulap”. Adapun julukan ini muncul karena kejeliannya dalam membaca ruang dan megeksploitasinya. Coutinho, sama seperti pemain dari Brazil lainnya, diberkahi dengan kemampuan dribel di atas rata-rata. Dan kemampuan ini ditunjang dengan kemampuan melakukan umpan lambung dan tembakan yang sangat bagus.
Sehingga, entah sebagai winger – seperti masa-masa awalnya di Liverpool – atau sebagai gelandang tengah – seperti yang ia mainkan di Liverpool musim ini – ia selalu berbahaya.
Kala ia bermain sebagai winger, ia tahu kapan ia harus melakukan cut-inside lalu menendang dan kapan ia harus memberikan umpan pendek atau umpan lambung yang tak bisa dihalau lawannya. Saat menjadi gelandang tengah, ia paham kapan waktu yang tepat ia harus mengoper sayap atau striker Liverpool, dan kapan ia harus secara egois menggiring bola sebelum menciptakan peluang sendiri.
ADVERTISEMENT
Coutinho dan tendangan bebasnya. (Foto: Reuter/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Coutinho dan tendangan bebasnya. (Foto: Reuter/Dylan Martinez)
Asal Anda tahu saja, musim ini Coutinho telah mencetak 15 gol dan 8 assist di seluruh kompetisi, serta telah mencatatkan 40 penciptaan peluang selama musim ini jika mengacu pada data dari Squawka.
Dengan adanya Ousmane Dembele, mungkin ia tak bisa menjadi pemain sayap. Tapi dengan usia Andres Iniesta yang menua, ia punya kesempatan untuk menggantikannya dan menjadi legenda di Camp Nou.
Mengapa Barcelona Begitu Ingin Memboyong Coutinho pada Musim Ini?
Sebelum kami menjawab pertanyaan ini, biarkan kami ngalor-ngidul terlebih dahulu.
James Rodriguez sempat menjadi idola siapa saja. Tapi bukan, bukan karena performanya yang trengginas selama berkostum Porto dari tahun 2010-2013, apalagi karena performanya selama semusim di AS Monaco pada musim 2013/2014. Kalau ada yang membuat ia menjadi idola, itu karena ia bermain brilian di Piala Dunia 2014.
ADVERTISEMENT
Di Piala Dunia, ia antarkan Timnas Kolombia ke fase perempat final, dan dalam masa itu, ia mencatatkan 6 gol dan 2 assist. Ia menjadi pemain paling brilian di turnamen itu dan harganya naik secara drastis. Ia, akhirnya, dijual dengan harga 80 juta euro ke Real Madrid dan menjadi pemain Kolombia termahal hingga saat ini.
Adapun skenario ini bisa terjadi pada Coutinho. Jika saat ini saja, sebagaimana laporan dari The Guardian dan Liverpool Echo, Liverpool masih berpikir soal tawaran 140 juta poundsterling-nya Barcelona, apalagi nanti? Dengan asumsi bahwa ia akan mati-matian di Piala Dunia 2018 pada Juni nanti dan itu berbuah positif, bisa saja harganya menjadi lebih mahal.
Coutinho moncer sebagai gelandang tengah. (Foto: Reuters/Pilar Olivares)
zoom-in-whitePerbesar
Coutinho moncer sebagai gelandang tengah. (Foto: Reuters/Pilar Olivares)
Dan Barcelona tak ingin skenario itu terjadi.
ADVERTISEMENT
Apa yang Bisa Membuat Barcelona pada Akhirnya Bisa Mendapatkan Coutinho?
Faktanya, Coutinho sangat menginginkan Barcelona. Dan paling mudahnya, kita bisa lihat pada kejadian di Agustus lalu. Saat itu, sebagaimana laporan dari The Guardian, Coutinho sampai mengirimkan surat elektronik ke manajemen Liverpool yang menyatakan bahwa ia ingin pindah dari Anfield.
Namun, Liverpool menolaknya. Setelah inginnya itu ditolak, Coutinho urung main pada Agustus. Untungnya, Juergen Klopp masih bisa membujuknya untuk bermain setelah jendela transfer musim panas usai.
Ya, dengan kondisi seperti ini, Barcelona hanya butuh satu kali tekanan untuk membuat Coutinho mendesak “Si Merah” lagi untuk melepaskannya.
Apa yang Bisa Liverpool Lakukan?
Bagaimanapun juga, kepindahan Coutinho ke Barcelona, hanya akan menguntungkan Barcelona saja. Okelah, kita bisa berkilah bahwa Liverpool mendapatkan uang yang banyak.
ADVERTISEMENT
Namun, peran Coutinho sangat vital di Liverpool dan dengan tak ada sosok Coutinho lainnya di para pemain Liverpool kini, bisa saja hal ini membuat harapan Liverpool untuk melangkah jauh di Liga Champions dan FA Cup serta finis di posisi empat besar menjadi hancur berantakan. Menggantinya juga repot karena di Januari, rasanya hanya sedikit klub yang rela melepas pemain bintangnya.
Coutinho ketika merayakan gol. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Coutinho ketika merayakan gol. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa Liverpool lakukan.
Pertama, melakukan apa yang mereka lakukan di musim panas lalu. Tolak tawaran dari Barcelona seberapa menggiurkannya tawaran yang disuguhkan Barcelona.
Kedua, mereka bisa meniru apa yang dilakukan RB Leipzig kala melepas Naby Keita ke Liverpool. Mereka ambil uangnya, dan bilang bahwa sang pemain akan ke Camp Nou pada musim depan.
ADVERTISEMENT
Ketiga, mereka bisa meniru apa yang dilakukan rival mereka, Manchester United, kala mengetahui David de Gea ingin dibeli Real Madrid. Paksa mereka untuk mengirimkan dokumen dengan mesin fax di menit-menit akhir jendela transfer, dan voila! Anda berhasil mencegah pemain bintang Anda pindah ke klub yang lebih besar!