Andreas Christensen: Versi Muda dari David Luiz?

24 November 2017 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cepat atau lambat, Christensen akan kembali. (Foto: Matej Divizna/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Cepat atau lambat, Christensen akan kembali. (Foto: Matej Divizna/Getty Images)
ADVERTISEMENT
Pasca-dipinjamkan ke Borussia Moenchengladbach dari tahun 2015 sampai 2017, akhirnya kesempatan itu datang juga bagi Andreas Christensen. Saat ini, Christensen telah memainkan delapan laganya di Premier League. Tiga di antaranya, ia dimainkan sebagai starter. Dan tentu saja, ia bermain gemilang.
ADVERTISEMENT
Ia memainkan laga melawan Manchester City, September lalu, kala David Luiz dihukum FA setelah mendapatkan kartu merah dalam laga kontra Arsenal. Sialnya, Chelsea kalah 0-1. No pressure, itu laga perdananya sebagai starter.
Lalu, ia menjadi bagian kala Chelsea menang 1-0 atas Manchester United di Stamford Bridge. Serta menjadi bagian dari kemenangan 4-0 atas West Brom dalam matchday pekan lalu. Dengan bermainnya David Luiz pada laga kontra Qarabag, bukannya tak mungkin kita akan menyaksikan Christensen jadi starter kala bersua Liverpool di Anfield pada Minggu (26/11/2017) nanti.
Puja-puji datang atas performa apiknya. Ia juga dipanggil Tim Nasional (Timnas) Denmark. Bahkan, Gary Cahill, bilang bahwa ia adalah versi kecil dari David Luiz. Ini berlebihan, tentu saja. Tapi Cahill sendiri memiliki dasar.
Christensen berebut bola dengan Calvert-Lewin. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Christensen berebut bola dengan Calvert-Lewin. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
“Andreas adalah versi mudanya (David Luiz). Aku rasa David bisa menawarakan Andreas banyak pertolongan di masanya saat ini. Dia (David Luiz) sempat berada di posisi itu, dan melakukannya di top, top level. Ia telah memenangkan banyak trofi,” jelas Cahil, sebagaimana dilansir ESPN.
ADVERTISEMENT
“David adalah bek yang perpengalaman dan atribut di Andreas sangat mirip. Aku rasa, Luiz bisa memberikan saran kepadanya dan ia telah melakukannnya hingga saat ini," tambahnya.
Tentu saja, ada kemiripan antara Luiz dan Christensen. Keduanya, sama-sama mahir dalam urusan operan. Mereka memiliki kemampuan yang baik dalam passing pendek, dan long-pass. Sebuah atribut yang langka dimiliki oleh bek modern.
Luiz, berdasarkan catatan Squawka, memiliki rata-rata akurasi passing mencapai 88%. Sementara Christensen memiliki presentase akurasi umpan sukses sebesar 93%. Christensen dan Luiz memiliki sama-sama menciptakan kesempatan satu kali dalam musim ini.
Selain itu, tentu saja, mereka memiliki kemampuan mengantisipasi serangan yang sama baiknya. Rata-rata, Christensen melakukan enam defensive action per laga. Sementara David Luiz melakukan delapan defensive action per laga. Rata-rata menang duel bagi Christensen ada 54%, sementara Luiz hanya 44%.
ADVERTISEMENT
Namun, melabeli anak muda macam Christensen dengan mega-bintang seperti David Luiz jelas akan menjadi beban baginya. Ia baru 21 tahun. Di usia semuda itu, adalah yang terbaik bagi Christensen untuk terus bermain dengan cara yang ia yakini benar. Dan dari sana, bisa jadi, ia menjadi pemain yang jauh lebih baik dari David Luiz.