Guyuran Hujan Deras itu Tak Padamkan Semangat dan Aksi Bobotoh

17 Oktober 2017 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Persib (Foto: Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Persib (Foto: Antara)
ADVERTISEMENT
Hujan deras mengguyur Bandung Selasa (17/10) sore tadi. Tapi bulir-bulir air yang jatuh ke Tanah Pasundan itu tak menyurutkan semangat ratusan --atau bahkan ribuan-- suporter Persib Bandung.
ADVERTISEMENT
Bobotoh --begitu mereka biasa disebut--, tetap datang ke Graha Persib Bandung di Jalan Sulanjana. Mereka ramai-ramai turun ke jalan, untuk menyuarakan tuntutan yang ditujukan kepada Manajemen Persib.
Tuntutan itu, seperti yang sudah kami tuliskan di artikel sebelumnya, menuntut beberapa hal. Intinya, para Bobotoh dari berbagai macam firm, yang kali ini menamakan diri Komunitas Peduli Persib, menuntut satu hal: keterpurukan yang saat ini menimpa klub kesayangannya harus segera diakhiri.
Karena itu, dalam aksinya, para Bobotoh membawa pelbagai spanduk. Isinya macam-macam, di antaranya: "Hilangnya Identitas dan Kualitas", "Ke Manakah Persib Kami yang Dulu?", "Harga Tiket Susah Turun, Klasemen Susah Naik!", sampai "Apakah Ini yang Dimaksud Golden Era?"
Para Bobotoh benar-benar menunjukkan kegerahan mereka terhadap manajemen. Mereka memang menyimpan banyak keluhan: dari soal prestasi, pemilihan pelatih baru, sampai harga tiket yang mahal. Di tengah hujan deras yang terus mengguyur, mereka terus bersuara, berharap aspirasi mereka ditanggapi manajemen.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, dalam aksi itu, Bobotoh juga melakukan aksi pelemparan koin. Maksudnya sederhana, Bobotoh tak ingin dijadikan sapi perah yang diperas agar manajemen mendapat banyak keuntungan.
Suara-suara lantang mereka dan pengorbanan di tengah hujan deras yang mengguyur sedikit tak sia-sia karena pada akhirnya, manajemen Persib mau menemui. Di Graha Persib itu juga, beberapa Bobotoh dipersilakan masuk. Mereka menyampaikan aspirasi dan manajemen menjawabnya.
"Masukan-masukan dan aspirasinya sudah kami dengar, nanti akan kami sampaikan kepada manajemen perusahaan, dan tim, termasuk para penggawa Persib," kata Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S. Taryono, dilansir situs resmi salah satu kelompok Bobotoh, Viking.
"Yang jelas kami tidak tinggal diam. Kami tetap berusaha agar di sisa laga Persib bisa tampil maksimal. Kami berharap, siapa, sih, yang tidak ingin Persib menang setiap pertandingan. Jadi kami juga memohon doa dan dukungannya dari Bobotoh," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi tanggapan dan jawaban dari manajemen, Bobotoh tak berharap banyak. Mereka hanya ingin satu: semua hal diperbaiki, agar Persib bisa lebih baik dan di musim depan, mereka bisa mendapat prestasi lebih baik. Karena pada dasarnya, musim ini Persib punya segala kapabilitas untuk bisa finis di posisi yang lebih baik.
"Harapannya aksi ini bisa terlihat oleh warga luas, bukan hanya sebagian suporter, seperti Viking, Bomber, Ultras atau yang lainnya. "Emral Abus hanya untuk legalitas di bench. Musim ini Persib banyak melanggar legalitas (regulasi), ini memalukan Bobotoh," ujar Angki Rakhmansyah, Koordinator aksi.
"Tak ada tawar menawar lagi, musim depan Persib harus lebih baik. Untuk pemilihan pelatih ataupun pemain. Tapi dari sekarang harus sudah berancang-ancang untuk mempersiapkan tim," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Seusai pertemuan itu, hujan mereda. Bobotoh pergi meninggalkan Graha Persib menuju GOR Saparua. Raga mereka memang pergi, tapi harapan mereka akan selalu tinggal di Sulanjana sampai kapan pun orang-orang yang ada di dalam gedung berwarna biru itu bisa menjawabnya.