Keputusan Yamaha Pilih Van der Mark untuk Gantikan Rossi Dikritik

19 September 2017 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengganti Rossi di Aragon, Van der Mark. (Foto: MotoGP)
zoom-in-whitePerbesar
Pengganti Rossi di Aragon, Van der Mark. (Foto: MotoGP)
ADVERTISEMENT
Sebuah keputusan memang acap kali memancing perdebatan. Dari ajang MotoGP, misalnya, keputusan Yamaha memberi kesempatan bagi Michael van der Mark untuk menggantikan Valentino Rossi di Grand Prix (GP) Aragon menimbulkan perdebatan. Ada yang pro dan tentu saja ada yang kontra dengan keputusan itu.
ADVERTISEMENT
Salah satu sosok yang kontra dengan keputusan itu adalah pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow. Crutchlow yang pernah tiga tahun menjadi pebalap satelit Yamaha itu menilai keputusan Yamaha memilih Van der Mark sangat tidak tepat. Menurutnya, masih banyak nama yang lebih layak untuk menggantikan Rossi.
Cal Crutchlow (Foto: Motogp)
zoom-in-whitePerbesar
Cal Crutchlow (Foto: Motogp)
Sebelum memutuskan memilih Van der Mark, Yamaha memang memiliki beberapa nama sebagai calon untuk menggantikan Rossi. Di antaranya ada nama pebalap tes Yamaha, Katsuyuki Nakasuga, pebalap satelit Yamaha, Johann Zarco, serta pebalap dari ajang Superbike, Alex Lowes.
Tapi pada akhirnya, Yamaha memutuskan Van der Mark, yang juga membalap di ajang Superbike, untuk menjadi pengganti The Doctor. Padahal, pria asal Belanda itu sama sekali tak memiliki pengalaman menunggangi motor MotoGP. Dan itu juga yang menjadi pertimbangan Crutchlow melancarkan kritik.
ADVERTISEMENT
Menurut pebalap asal Inggris itu, Lowes, yang sudah pernah menjalani tes dengan Yamaha, atau Nakasugi, yang bahkan sudah pernah turun di balapan, akan menjadi pengganti yang lebih baik. Setidaknya demikianlah semestinya kalau Yamaha benar-benar ingin mencari poin dari pebalap pengganti itu.
"Saya tidak tahu mengapa mereka (Yamaha) tidak memilih Lowes kembali, karena dia sudah pernah menunggangi M1 (Yamaha YZR M1, red). Saya mengerti jika Nakasuga (yang dipilih), karena ia sudah biasa mengendarai motor itu. Pilih Nakasuga, atau Lowes, karena dia pernah merasakan Aragon (dalam latihan tahun lalu), meski tidak pernah membalap di sana," ujarnya dilansir Autosport.
"Tapi Van der Mark? Saya tidak tahu mengapa (dia dipilih)... Saya bukan tidak suka dia, tapi Anda punya dua pilihan bagus, Lowes dan Nakasuga. Dia (Van der Mark) tidak cukup cepat. Dia bahkan tidak secepat Lowes di Suzuka 8," tambah Crutchlow.
ADVERTISEMENT
Prestasi Van der Mark di ajang Superbike sejauh ini memang, well, biasa-biasa saja. Dari sembilan seri yang telah dilalui, dia berada di posisi enam klasemen pebalap dan baru sekali meraih podium. So, apa Anda juga setuju dengan kritik Crutchlow?