Kritik Pedrosa untuk Aksi Defensif Rossi di Aragon

25 September 2017 12:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi setelah Pedrosa berhasil menyalip Rossi. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi setelah Pedrosa berhasil menyalip Rossi. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Valentino Rossi memang tengah dipuja-puja. Keberhasilannya finis di urutan lima pada balapan MotoGP Aragon yang berlangsung Minggu (24/9) kemarin membuat pebalap Movistar Yamaha itu banjir pujian.
ADVERTISEMENT
Wajar saja, pasalnya keberhasilan Rossi itu adalah sebuah keluarbiasaan. Hasil itu diraihnya hanya 24 hari setelah mengalami kecelakaan parah dan menderita patah kaki. Rossi melakukan pencapaian itu di tengah rasa sakit yang masih terus menghantui.
Tapi tunggu dulu... tidak semua pebalap memuji Rossi setelah balapan di Aragon itu. Ada satu pebalap yang justru mengkritik. Bukan, tentu ini bukan Marc Marquez, melainkan rekan setimnya, Dani Pedrosa. Pedrosa memang juga turut memuji The Doctor, tapi di samping itu dia juga melancarkan kritik pedas.
Ya, usai balapan di Aragon itu, Pedrosa langsung melancarkan kritiknya untuk Rossi. Alasannya, pria Italia itu dinilai membahayakan dirinya. Aksi defensif Rossi kala mempertahankan diri dari kejaran Pedrosa dinilai terlalu membahayakan.
ADVERTISEMENT
Aksi itu sendiri terjadi pada lap 16. Kala itu Pedrosa menekan Rossi untuk posisi ketiga. Awalnya Rossi begitu kuat dan selalu bisa menutup ruang. Tapi sampai di sebuah trek lurus, celah kecil yang persis di pinggir trek berhasil dimanfaatkan Pedrosa untuk menyusul pria 38 tahun itu.
"Jika Anda melihat foto balapan, saya benar-benar berada di garis putih (tepi lintasan). Saya di garis putih dan setang motor saya sangat dekat dengan setangnya. Jadi saya tidak melihat kalau itu adalah gerakan yang adil," kata Pedrosa dilansir Autosport.
"Anda bisa ke kiri, tapi malah menuju garis (tepi lintasan) dan membuat pebalap lain keluar dari lintasan pada kecepatan 300km/jam. Itu bukan hal yang baik. (Itu) sangat sempit, terlalu sempit, tidak memberikan ruang untuk pebalap lain. Tidak begitu baik, tapi untungnya saya bisa melaju dan menyalipnya pada saat itu untuk terus menuju podium," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ya, balapan MotoGP memang menuntut seorang pebalap untuk bisa memaksimalkan celah sekecil mungkin yang diberikan lawan. Tapi untuk kasus ini, jarak antara keduanya memang sangat amat tipis. Gesekan sedikit saja bisa membuat keduanya crash, gagal finis, dan tentu bakal kehilangan poin penting.
Pedrosa sendiri pada akhirnya di balapan ini mampu finis di posisi dua. Sementara Rossi kita tahu, finis di urutan lima. Hasil itu pun juga berhasil membuat Pedrosa menyalip Rossi di klasemen pebalap sementara. Kini Pedrosa naik ke posisi empat dengan 170 poin, sementara Rossi ada di posisi lima dengan defisit dua poin.