Lovren: Dari Cacian hingga Kontrak Baru Bersama Liverpool

29 April 2017 7:42 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Perpanjangan kontrak untuk Lovren. (Foto: Reuters/John Sibley)
Musim 2014/15, ketika Dejan Lovren menjalani musim perdananya bersama Liverpool, banyak pendukung The Reds yang berang. Sebabnya, uang 20 juta poundsterling yang dikeluarkan Liverpool untuk mendatangkan Lovren dari Southampton dianggap amat sia-sia.
ADVERTISEMENT
Bek asal Kroasia itu terlihat begitu canggung. Lovren amat kerap melakukan kesalahan-kesalahan tak perlu dan kerap kali dianggap sebagai biang keladi dari kekalahan-kekalahan Liverpool. Cacian kerap kali mengarah kepadanya. Brendan Rodgers bahkan mulai menepikan Lovren dari skuat utama.
Kekesalan fans Liverpool terhadapnya semakin menjadi-jadi ketika ia bermain buruk di babak fase grup Liga Champions menghadapi Basel. Juga ketika eksekusi penaltinya yang gagal ke gawang Besiktas, membuat Liverpool harus tersingkir dari ajang Liga Europa.
Lovren pun dicap sebagai pembelian gagal. Bahkan kala itu, The Telegraph memasukkan namanya sebagai 20 transfer terburuk Premier League musim 2014/15. Tak sedikit kemudian fans The Reds yang memintanya segera didepak. Tapi manajemen Liverpool masih bersabar.
ADVERTISEMENT
Musim 2015/16 datang, pemain yang sempat mengalami masa kecil sebagai pengungsi ini, menjadi pilihan utama di awal-awal musim. Akan tetapi, performanya yang tak kunjung membaik membuat namanya lagi-lagi tersingkir. Mamadou Sakho yang kala itu bermain lebih lugas dan rapi daripada Lovren, lebih dipilih sebagai palang pintu di lini belakang.
Akan tetapi, ketika beberapa pilar di lini belakang Liverpool tumbang karena cedera, Lovren kembali dipercaya. Kepercayaan itu pun dibayarnya lewat performa yang semakin baik dan matang. Satu gol sundulan kepala yang sukses membawa Liverpool melakukan comeback dan menang atas Borussia Dortmund di partai perempat final Liga Europa, mampu membuatnya mencuri perhatian Kopites --sebutan untuk fans Liverpool.
ADVERTISEMENT
Di akhir-akhir musim 2015/16 di bawah asuhan Juergen Klopp, Lovren mulai kembali mendapat kepercayaan. Bahkan Klopp menyebut jika ketenangan dan kelugasan Lovren bisa membuatnya memimpin barisan belakang Liverpool di masa depan.
Klopp, sang penyelamat Lovren. (Foto: Reuters/Phil Noble)
Benar saja, musim 2016/17 tiba ketika beberapa pemain seperti Martin Skrtel atau Sakho tak lagi mendapat kepercayaan Klopp, Lovren justru tetap menjadi pilihan utama. Musim ini, satu tempat di lini belakang The Reds digaransi menjadi miliknya. Buktinya, Lovren hingga kini mampu mencatatkan 28 penampilan di seluruh kompetisi, terbanyak di antara bek tengah Liverpool lain, Joel Matip dan Ragnar Klavan.
Secara statistik pun catatan Lovren musim ini memang cukup memuaskan. Kendati masih kerap melakukan kesalahan --dengan mencatatkan 2 kali defensif error dan satu berbuah gol untuk lawan--, statistik defensif pemain berusia 27 tahun ini mampu menjadi yang terbaik di antara Matip atau Klavan.
ADVERTISEMENT
Sepanjang musim ini, di Premier League, Lovren mampu mencatatkan 30 tekel sukses dari 25 penampilan. Dengan jumlah penampilan yang sama, catatan Matip lebih sedikit satu, sementara Klavan hanya mencatatkan 17 kali tekel sukses. Lovren juga mencatatkan 36 intersepsi musim ini, sedangkan Matip melakukannya 35 kali dan Klavan 13 kali.
Sementara itu, ada 14 blok yang dilakukan eks-pemain Lyon ini, Matip melakukan blok 12 kali dan Klavan 9 kali. Yang paling kentara tentu soal sapuan. Lovren berhasil mencatatkan 154 sapuan sepanjang musim ini, sementara Matip hanya melakukan 131 kali dan Klavan cuma 90 kali. Penampilan Lovren memang boleh dibilang jauh lebih matang dibanding dua atau satu musim lalu.
Kini, berkat penampilan yang lebih baik itu, cacian kepada Lovren juga tidak senyaring dulu. Bahkan pada Jumat (28/4) waktu Inggris, Liverpool memberikan apresiasi besar untuk sang bek. Lovren diganjar perpanjangan kontrak untuk hampir tiga tahun ke depan, dan ia sudah menandatanganinya.
ADVERTISEMENT
Pemain bernomor punggung enam ini pun mengungkapkan jika ia ingin menjadi salah satu pemain yang dikenang dengan semangat juangnya untuk The Reds. Dan salah satu momen yang mengingatkannya untuk meraih hal itu adalah sundulan memorialnya ke gawang Dortmund.
"Itulah yang membuat saya untuk tetap berada di sini. Inilah yang mungkin terjadi di Liverpool, momen-momen seperti itu," ujarnya sembari tersenyum. "Anda tidak akan pernah melupakan saat-saat seperti ini, mereka akan selalu mengingatnya dalam sejarah klub -- para fans, orang-orang, semuanya akan mengingatnya."
"Tapi bukan hanya pertandingan itu saja. Saya ingin diingat sebagai pemain yang memberikan semuanya di lapangan untuk berjuang demi klub ini," tegas Lovren.
Sang pelatih yang sudah "menyelamatkannya" pun mengungkapkan jika keputusan memperpanjang masa bakti Lovren tentu sebuah keputusan yang amat tepat. Klopp juga menyebut jika bek dengan tinggi 188 sentimeter itu bisa menjadi sosok bek yang semakin baik.
ADVERTISEMENT
"Saya sungguh senang dengan keputusan ini --memiliki dia dan memberinya kontrak baru, dan bekerja sama dengannya. Dia berusia 27 tahun dan waktu terbaiknya sebagai bek tengah akan tiba," jelas Klopp.
"Saya tidak tahu persis tentang hal itu, tapi saya mendengar tentang awal yang sulit di Liverpool. Tapi dia benar-benar sudah nyetel, jadi itu sangat bagus. Dia memiliki fisik yang bagus, dia cepat, dan dia adalah pesepak bola yang baik," pungkas pria Jerman itu.