news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mereka yang Gantung Sepatu dan Menjauh dari Sepak Bola

12 Oktober 2017 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sepak Bola dan Uang (Foto: Ppixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sepak Bola dan Uang (Foto: Ppixabay)
ADVERTISEMENT
Hidup bagai roda bergigi, bagi siapapun, apapun profesi yang dijalani. Selayaknya kehidupan yang berputar itu, bagi para pesepak bola, ada masa di mana mereka akhirnya menutup lembaran hidupnya sebagai atllet yang bermain di lapangan.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan mereka kemudian menjadi pertanyaan baru di hidup yang berputar itu. Mencari lapangan pekerjaan yang masih satu napas bisa jadi salah satu solusi, tapi apakah jumlahnya kemudian mencukupi?
Belum lagi, apakah mereka--para mantan pesepak bola-- memiliki minat dan kemampuan berkecimpung di urusan mengatur taktik. Karenanya, tak sedikit juga yang memutuskan pensiun dari lapangan dan kemudian menggeluti bidang lain di luar sepak bola atau bahkan benar-benar meninggalkan dunia olahraga.
Namun, tidak semua dari mereka yang kemudian dengan langgengnya menemukan bidang lain yang bisa menopang kehidupan baru pasca pensiun. Sehingga tak jarang dari mereka yang terjerembab ke dunia kriminal dan harus berurusan dengan kepolisian.
Ya, selayak kehidupan yang berputar. Para pensiunan pesepak bola itu menemukan titik baru yang berbeda-beda. Ada yang terang benderang, ada pula yang berada di masa gelap.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, berikut kami sajikan lima mantan altet dengan profesi baru usai pensiun, yang tak mainstream dan, ya, tak buruk-buruk amat:
Dani Osvaldo
Pemain yang identik dengan rambut gondrong ini menuai puncak kariernya bersama AS Roma. Dua musim bersama tim asal Ibu Kota Italia itu, Osvaldo menyumbangkan 27 gol. Sayang, usai dipinang oleh Shouthampton pada 2013 silam, kariernya perlahan meredup.
Sempat kembali ke Italia usai dipinjam Juventus dan kemudian oleh Internazionale, Osvaldo memutuskan untuk pensiun di usiannya yang masih 29 tahun saat bermain untuk Boca Juniors.
Dia memutuskan pensiun sedini itu bukan karena cedera seperti para pemain kebanyakan, Osvaldo memilih gantung sepatu karena dia menganggap lebih memiliki passion di dunia musik. Nyatanya benar, dia meneruskan karier di ranah itu dan kini semakin mendidikasikan dirinya untuk bermain musik bersama band-nya.
ADVERTISEMENT
Tim Wiese
Banyak manta pesepak bola yang tetap memilih dunia olahraga usai memutuskan pensiun dari lapangan. Sebagai pelatih misalnya, atau sepabagi petinju, bahkan pebalap sekalipun. Namun tak semua kemudian banting stir menjadi seorang pegulat perofesional macam Tim Wiese.
Mantan penjaga gawang Tim Nasional (Timnas) Jerman yang berlaga di Piala Dunia 2010 ini memutuskan pensiun pada 2014 silam usai terakhir membela Hoffenheim. Mantan pemain Werder Bremen berusia 35 tahun ini kemudian memutuskan untuk menjadi seorang pegulat World Wrestling Entertainment (WWE).
Wiese yang kemudian memiliki julukan "The Machine" di WWE ini, melakukan debut gulat profesionalnya di acara live WWE di Muenchen pada tanggal 3 November 2016, dia bekerja sama dengan Sheamus dan Cesaro untuk mengalahkan The Shining Stars dan Bo Dallas.
ADVERTISEMENT
Namun baru beberapa bulan terjun di dunia WWE itu, Wieses malah memutuskan kembali bermain sepak bola di tim amatir Jerman, SSV Dillingen.
Barry Horne
Ya, kami percaya, sebagian dari Anda menganggap para pensiunan pesepak bola tidak terlalu berbakat dalam menjalani profesi di luar olahraga, apa lagi sebagai guru.
Namun, salah satu mantan pemain Timnas Wales, Barry Horne, berhasil menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi dan lulus dengan memegang gelar sarjana kimia di Universitas Liverpool. Pria yang kini berusia 55 tahun ini kemudian menggabungkan keahliannya di bidang sepak bola dengan bidang pendidikan setelah menjadi direktur sepak bola dan guru bidang kimia di sebuah sekolah di Chester, Inggris, pada 2011 silam.
ADVERTISEMENT
Gaizka Mendieta
Salah satu gelandang tengah Spanyol di medio 1999-2001, Gaizka Mendieta, rupannya punya ketertarikan khusus terhadap musik, khususnya musik beraliran Electronic Dance Music (EDM).
Usai menjalani 16 tahun kariernya di sepak bola, mantan pemain Valencia, Lazio, Barcelona, dan Middlesbrough ini akhirnya memutuskan pensiun pada 2008 silam. Setelah pensiun itu, Mendieta kemudian mulai menekuni profesi baru sebagai seorang Disc Jockey (DJ).
Arjan de Zeeuw
Saat masih aktif sebagai pesepak bola, De Zeeuw adalah salah satu pemain bertahan terbaik yang dimiliki Belanda, khusunya pada medio 1995-200an.
De Zeeuw yang memulai karier profesionalnya di kesebelasan asal Belanda, Telstar, kemudian merantau ke Inggris bersama Barnsley FC, Wigan Athletic, Portsmouth, dan Coventry City. 13 tahun lamanya mengembara di Inggris, De Zeeuw kemudian kembali ke Belanda dan bermain untuk kesebelasan ADO '20 dan kemudian mengakhiri kariernya di tahun 2009.
ADVERTISEMENT
Usai pensiun, De Zeeuw kemudian memilih untuk angkat kaki dari dunia sepak bola dengan menjadi seorang detektif di negeri asalnya, Belanda. De Zeeuw adalah seorang detektif swasta yang menangani kasus perdagangan manusia dan narkoba.