Pedrosa: Saya Tak Bisa Menilai Apa yang Rossi Lihat

26 September 2017 12:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi setelah Pedrosa berhasil menyalip Rossi. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi setelah Pedrosa berhasil menyalip Rossi. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
ADVERTISEMENT
Dani Pedrosa tengah menjadi sorotan. Maklum saja, perselisihannya dengan Valentino Rossi di balapan Grand Prix (GP) Aragon pada Minggu (24/9) lalu kadung membuat heboh. Kejadian itu membuat Pedrosa menjadi sosok antagonis di balapan itu.
ADVERTISEMENT
Perselisihan itu sendiri bermula dari kejadian di lap 16 pada balapan tersebut. Kala itu Pedrosa berada di belakang Rossi dan terus menekan untuk merebut posisi ketiga. Sampai di sebuah trek lurus, celah kecil persis di tepi trek berhasil dimanfaatkan Pedrosa untuk menyusul pria 38 tahun itu.
Tapi celah kecil itu disebut Pedrosa terlalu sempit, karena ketika dia masuk untuk menyalip, Rossi justru malah mendekat ke tepi. Setang kedua pebalap itu hampir bersenggolan. Beruntung, keduanya tak mengalami crash dan sama-sama bisa menyelesaikan balapan.
Kejadian itu kemudian membuat Pedrosa kesal. Dia menganggap Rossi melakukan aksi defensif yang sangat berbahaya. Apalagi menurutnya Rossi terus menekan ke tepi lintasan. Kritik-kritik itu pun dilontarkan Pedrosa seusai balapan dan inilah yang membuat publik menilai dia terlalu berlebihan.
ADVERTISEMENT
Setelah kritik itu dilontarkan Pedrosa, Rossi langsung menjawabnya dengan tegas. Rossi menyebut kalau pebalap Repsol Honda itu tak suka dengan gaya defensifnya, silakan membalap sendiri. Rossi juga menilai kalau Pedrosa menganggap dirinya adalah pebalap yang menguasai Aragon.
Situasi pun memanas setelahnya. Sampai kemudian, Pedrosa agak mereda. Dia mengungkapkan kalau mungkin Rossi tidak melihat dia datang menyalip dari sebelah kiri dan baru menyadari situasi berbahaya saat mereka bersebelahan.
"Jarak saya dengan Valentino terlalu dekat, tapi saya tetap senang. Saya tidak bisa menilai apa yang dia lihat, pada awalnya dia tidak melihat saya, tapi begitu Anda berada di samping seseorang... Kami saling berdekatan dengan kecepatan 300km/jam," ujar Pedrosa dilansir situs resmi MotoGP.
ADVERTISEMENT
"Tapi untungnya saya punya kecepatan untuk berjalan keluar dan segera keluar dari sandwich (kerumunan pebalap) itu! Saya melihat balapan akhir pekan ini, tujuan kami memang untuk naik podium dan memperjuangkan kemenangan di sini," imbuhnya.
Secara keseluruhan dari balapan di Aragon itu, Pedrosa memang tampil mengesankan. Start dari urutan keenam, pria Spanyol itu berhasil finis di urutan kedua usai menyalip para rivalnya. Selain berhasil menyalip Rossi, Pedrosa juga mampu menyusul Maverick Vinales, Andrea Dovizioso, dan Jorge Lorenzo.
Andai saja tidak ada perselisihan dengan Rossi, pebalap berusia 31 pasti tengah mendapat puja-puji. Tapi begitulah MotoGP, dalam setiap balapan, akan ada yang menjadi protagonis dan antagonis. Kebetulan peran antagonis itu saat ini tengah jatuh ke tangan Pedrosa.
ADVERTISEMENT