"Piala Dunia Tanpa Messi dan Argentina Adalah Malapetaka"

9 Oktober 2017 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lionel Messi usai laga melawan Peru. (Foto: Agustin Marcarian/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lionel Messi usai laga melawan Peru. (Foto: Agustin Marcarian/Reuters)
ADVERTISEMENT
Tim Nasional (Timnas) Argentina saat ini sedang berada di ujung tanduk. Nasib mereka menuju Piala Dunia Rusia 2018 dipertaruhkan dalam laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia zona CONMEBOL yang akan dilangsungkan Rabu (11/10/2017) mendatang menghadapi Ekuador.
ADVERTISEMENT
Hasil imbang melawan Peru pada Jumat (6/10) lalu membuat posisi Argentina di tabel klasemen sementara kian mengkhawatirkan. Hasil imbang itu juga menambah catatan minor bagi Argentina yang belum meraih satu kemenangan pun dari tiga laga terakhir mereka di kualifikasi Piala Dunia.
Alhasil, kini Tim Tango berada di posisi keenam, satu strip di bawah Peru yang berada di posisi kelima yang merupakan posisi alternatif untuk melaju ke Piala Dunia via babak play-off.
Masalah Argentina kian pelik ketika Paulo Dybala beberapa waktu lalu mengungkapkan kesulitannya bermain bersama Lionel Messi di lini serang Argentina. Jorge Sampaoli pun selaku pelatih, sudah berusaha untuk mencari taktik terbaik baik tim yang sarat pemain bintang ini. Mulai dari memainkan Messi dan Dybala bersamaan, hingga menurunkan kedua pemain ini secara terpisah.
ADVERTISEMENT
Tapi, hasil yang diraih oleh Argentina masih jauh dari harapan dan masih jauh dari kata cukup untuk mengamankan satu tiket ke Rusia tahun depan. Kondisi ini kemudian menarik perhatian mantan penyerang sekaligus legenda hidup Argentina, Mario Kempes.
Bagi pemain yang memenangkan trofi Piala Dunia 1978 bersama Argentina ini, Piala Dunia 2018 tanpa adanya Messi akan menjadi sebuah malapetaka. Kempes yakin dengan absennya Messi di Piala Dunia tahun depan akan menguatkan anggapan bahwa Messi tidak akan pernah bisa mencapai level Diego Maradona.
"Piala Dunia tanpa Argentina dan tanpa Messi akan menjadi malapetaka. Satu-satunya yang akan senang jika Messi tidak pergi ke Piala Dunia adalah penggemar Maradona. Karena dengan begitu, mereka bisa terus mengatakan bahwa dia (Maradona) yang terbaik," ungkap Kempes seperti dilansir Soccerway.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, soal performa Argentina yang jauh dari harapan, Kempes mengungkapkan jika masalah mental yang selama ini dianggap jadi persoalan bagi Argentina sangatlah tidak beralasan. Karena menurutnya para pemain Argentina sudah punya banyak modal untuk bermain di level tertinggi.
"Saya tidak memahaminya, bila dikatakan masalahnya adalah psikologis. Jika Anda Mengatakan kepada saya bahwa mereka adalah anak laki-laki yang tidak memiliki pengalaman dan baru dipanggil untuk pertama kali (ke timnas) yang bermain di depan tribune penonton yang penuh, saya dapat percaya bahwa masalahnya adalah psikologis dan mereka takut," ungkap pemain yang pernah membela Pelita Jaya ini.
Timnas Argentina: Salah Asuhan. (Foto: Daniel Rodrigo/Reuters (Stringer))
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Argentina: Salah Asuhan. (Foto: Daniel Rodrigo/Reuters (Stringer))
Saat ini tugas utama Argentina hanyalah meraih kemenangan. Meski terasa berat karena laga melawan Ekuador ini akan dihelat di Quito, markas Ekuador, Kempes percaya Sampaoli bisa menjadi penyelamat Argentina.
ADVERTISEMENT
Menang di Quito akan membuat Argentina sedikit bernapas lega. Tapi, untuk lolos langsung tanpa melewati fase play-off, Argentina masih harus melihat hasil pertandingan antara Peru menghadapi Kolombia. Kebetulan, kedua tim tersebut posisinya berada di atas Argentina.
Jika bermain imbang, Argentina harus melihat hasil pertandingan Peru vs Kolombia dan Paraguay kontra Venezuela. Sedangkan jika kalah, maka Piala Dunia benar-benar akan kehilangan Argentina dan Messi.
"Ada 90 menit bagi Sampaoli untuk menunjukkan bahwa dia adalah penyelamat sejati karena semua orang mengatakan bahwa dia adalah penyelamat bagi Argentina," tutup Kempes.