Saran untuk Marc Marquez: Perbaiki Teknik Membalap dan Lebih Hati-hati

4 Januari 2018 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecelakaan yang bisa mengubah peruntungan Marquez. (Foto: MotoGP)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan yang bisa mengubah peruntungan Marquez. (Foto: MotoGP)
ADVERTISEMENT
Marc Marquez memang hebat. Masih berusia 24 tahun, tapi sudah merengkuh empat gelar juara dunia MotoGP. Lebih-lebih lagi, empat gelar itu berhasil diraihnya hanya dalam tempo lima musim saja.
ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak yang menilai jika Marquez akan mampu menyamai level Valentino Rossi sebagai maestro MotoGP. Sebabnya, pebalap Repsol Honda itu punya hampir segala yang dibutuhkan seorang maestro: teknik membalap, jitu dalam pemilihan strategi, sampai konsistensi.
Tapi siapa sangka, di tengah kesempurnaan itu, Marquez masih dilihat beberapa pihak mempunyai borok. Borok itu sialnya, adalah salah satu aspek terpenting dalam dunia MotoGP: teknik membalap. Ya, hal itu yang dinilai oleh legenda MotoGP, Kevin Schwantz.
Schwantz menilai teknik membalap Marquez terlalu penuh risiko. Soal itu, buktinya memang sudah ada. Pebalap Spanyol itu pada musim lalu menjadi pebalap terbanyak kedua terbanyak yang mengalami crash. Tercatat sebanyak 27 kali Marquez terjatuh dari motornya di sepanjang musim 2017.
ADVERTISEMENT
Karena itu Schwantz menyarankan Marquez agar sedikit memperbaiki teknik membalapnya, terutama dalam hal memacu kecepatan. Karena pria Amerika Serikat itu merasa bila Marquez kerap memacu kecepatan tanpa terkontrol ketika dalam situasi genting.
Marquez melesat di trek Valencia. (Foto: Jose Jordan/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Marquez melesat di trek Valencia. (Foto: Jose Jordan/AFP)
"Anda harus menemukan cara untuk mengendarai motor dengan kencang dan pada saat yang sama harus menurunkan risikonya. Karena suatu hari, Anda bisa melukai diri sendiri. Mungkin Anda mematahkan tulang Anda atau sesuatu yang lebih sederhana, tapi itu akan memperlambat Anda," tutur Schwantz dilansir Autosport.
"Dia (Marquez) berada di batas kecepatan setiap putaran. Jika Anda memberi 100%, Anda akan membuat kesalahan, tapi ini juga cara untuk menemukan apa yang bisa motor Anda lakukan. Anda juga tidak bisa melakukannya di titik 95-96%. Dia beruntung karena mengalami kecelakaan besar musim ini tanpa cedera parah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Schwantz tetap memuji Marquez. Menurutnya, pebalap kelahiran Cervera itu benar-benar tahu caranya menang dan hasilnya, dia selalu berpestasi. "Dia menemukan cara bagaimana untuk mendapatkan hasil maksimal dari Honda dan telah menyesuaikan gaya membalapnya terhadap motor. Senang melihatnya melonjak karena dia melakukan hal yang luar biasa setiap putaran," katanya.
"Saya berbicara dengan Livio Suppo [mantan bos Honda MotoGP] dan dia berkata 'sulit untuk mempercayai apa yang dia lakukan'. Dengan melihatnya, Anda segera menyadari betapa hebatnya dia," imbuh Schwantz.
Marquez sendiri pada musim 2018 nanti, masih akan tetap menjadi unggulan dan calon kuat peraih gelar juara. Namun, apakah dia akan memperbaiki gaya membalapnya dan lebih hati-hati sehingga jarang terjatuh? Mari kita nantikan.
ADVERTISEMENT