Seluruh Venue Asian Games 2018 di Senayan Ditarget Rampung Akhir Tahun

23 November 2017 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peninjauan kondisi terkini GBK. (Foto: ANTARA/Wahyu Putro)
zoom-in-whitePerbesar
Peninjauan kondisi terkini GBK. (Foto: ANTARA/Wahyu Putro)
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dan Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC), Erick Thohir, mengunjungi kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Kamis (23/11/2017).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Basuki dan Erick datang untuk memantau pembangunan tiga venue cabang olahraga di Asian Games 2018, yakni atletik, akuatik, dan bulu tangkis.
Bersama awak media yang hadir, Basuki dan Erick melangkahkan kaki melewati trek lari dan rumput hjiau. Itu karena Stadion Utama GBK (SUGBK) jadi venue pertama yang dikunjungi.
Basuki pun optimistis jika persiapan Asian Games ke-18 di Indonesia itu akan berjalan lancar. "Targetnya semua venue tanggal 31 Desember 2017 semua (di Senayan) selesai. Semua kawasan sudah mulai dibersihkan. Namun untuk velodrome belum, mungkin April atau Juni (2018)," ungkapnya.
"Yang di Palembang juga sama, kita sudah lihat dan mudah-mudahan semua selesai tepat waktu. Kementrian PUPR harus optimistis karena kita kerjanya 24 jam," timpalnya.
ADVERTISEMENT
Ketua INASGOC meninjau GBK. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua INASGOC meninjau GBK. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
Selanjutnya, Basuki memantau venue yang akan dipakai oleh cabang olahraga akuatik. Masih bersama Erick, keduanya lantas mengunjungi venue terakhir yang dipantau, yakni Istora sebagai tempat bulu tangkis dan basket.
Menutup agenda selama kurang lebih 1,5 jam itu, Erick menegaskan INASGOC selaku penyelenggara akan membantu penyelenggaraan dengan menyajikan pesta olahraga yang luar biasa.
Namun, Erick tetap memastikan anggaran akan dikelola seefisien mungkin dengan menghemat di sektor tertentu. Harapannya, Asian Games 2018 bisa lebih hebat dibandingkan SEA Games 2017 di Negeri Jiran Malaysia.
"Saya rasa kami konsisten dengan anggaran yang kami usulkan, Rp 8,7 triliun. Kami tidak mau foya-foya karena ini uang rakyat. Tentu ada penghematan sana-sini hingga muncul angka minimal, tapi bukan berarti event ini tidak akan bagus," tegas Erick.
ADVERTISEMENT
"Seremoni pembukaan dan penutupan juga sangat penting, jadi konsepnya kita tidak boleh kalah dari SEA Games Malaysia. Mereka dananya 20 hingga 30 juta dolar (Rp 200 miliar - 400 miliar), dan Olimpiade Brasil 80 sampai 100 juta dolar (Rp 1 triliun - 1,3 triliun). INASGOC cari angka tengah, tapi tetap tidak mau kalah dari Malaysia," ujarnya.
Basuki dan Erick sendiri hadir menemani Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Venue visit ke komplek GBK diharapkan mampu menjawab antusiasme masyarakat yang sudah tidak sabar membuka pesta olahraga Asia itu di Tanah Air.